Sejarah Timur Tengah
Kisah nonpersonal, dan konflik Gaza
dengan Yahudi
Pendahuluan
Kisah
kekejaman Israel tidak hanya berhenti dengan tindakan pembunuhan yang mengarah
kepada orang Palestina. Lebih dari itu, dengan memutuskan adanya peperangan
dalam melancarkan serangan di Gaza, Israel juga menghancurkan sejumlah akses
vital warga Palestina yakni Terowongan. Padahal terowongan, yang menghubungkan
Palestina dengan dunia luar adalah akses yang memudahkan orang Palestina
didalam mengonsumsi makanan. Didalam kondisi yang darurat, nilai terowongan ini
sangat berharga. Berdasarkan fakta Israel dan Palestina, basis-basis penting
terowongan telah dihancurkan, melalui bom yang hujankan dari udara, sehingga
terowongan ini tidak dapat difungsikan. Ada sekitar limah puluh terowongan yang
fungsinya sangat penting bagi akses kehidupan warga Palestina menjadi hancur
dan hamper tidak ada lagi terowongan bernilai yang dimiliki Palestina.
Ada
juga tempat-tempat penting lainnya yang dihancurkan Israel seperti rumah sakit,
pasar, jaringan listrik, saluran air. Dengan adanya sistematisasi pembunuhan
biadab yang dilakukan oleh Israel sangat nyata telah memutus mata rantai peradaban yang dikembangkan
Palestina. Meskipun konflik ini, konflik ideologi namun melebar menjadi konflik
kehidupan sehari-hari. Sementara itu kebencian Israel pada Palestina semaking
membabi buta dan seolah menciptakan musuh turunan bagi Palestina, sehingga
banyak yang menaruh empati terhadap penderitaan yang dialami warga Palestina.
Pembahasan
A.
Rekam jejak Konflik Israel-Palestina
Konflik Israel dan Palestina, menurut
catatan sejarah sudah 31 tahun ketika pada 1967 Israel menyerang Mesir,
Yordania, dan Syria serta berhasil merebut Sinai dan Jalur Gaza(Mesir), dataran
tinggi Golan(Syria), tepi barat, dan Yerussalem(Yordania). Menurut beberapa
sumber dijelaskan mengenai kronologi sajarah konflik di kawasan Gaza, Yang diawali
pada :
a. Tahun 2000 SM-1500 SM
Ketika Istri Nabi Ibrahim As, Siti Hajar
mempunyai anak Nabi Ismail As.(Bapaknya bangsa Arab) dan Siti Sarah mempunyai
anak Nabi Ishaq As, yang kemudian mempunyai anak Nabi Yaqub As, alias Israel
sebanyak 7 orang. Salah satunya bernama
Nabi Yusuf As, yang ketika kecil dibuang oleh saudara-saudaranya yang dengki
kepadanya. Nasibnya yang baik membawanya ke tanah Mesir, kemudian Nabi Yusuf As
menjadi bendahara kerajaan Mesir. Ketika masa panceklik, Nabi Yaqub As, beserta
saudara-saudara Nabi Yusuf As bermigrasi ke Mesir. Populasi anak keturunan
Israel membesar.
b. Tahun 1550 SM-1200 SM
Kemudian saat itu politik di Mesir
berubah. Bangsa Israel dianggap sebagai masalah bagi Negara Mesir. Banyak
bangsa Israel yang lebih pintar daripada orang asli Mesir, telah menguasai
perekonomian. Namun pada masa pemerintahan Fir’aun bangsa Israel diturunkan
statusnya menjadi budak.
c. Tahun 1200 SM-1100 SM
Nabi Musa As kemudian memimpin bangsa
Israel meninggalkan Mesir, dan mengembara di gurun Sinai menuju tanah yang
dijanjikan, asalkan mereka taat kepada Allah SWT. Namun, saat mereka diperintah
untuk memasuki tanah Filistin(Palestina), mereka membandel. Akibatnya mereka
dikutuk oleh Allah SWt dan hanya berputar-putar disekitar Palestina. Belakangan
agama yang dibawa Nabi Musa As disebut Yahudi. Nama tersebut yang sesuai dengan
salah satu marga dari bangsa Israel yang paling banyak keturunannya yakni
Yehuda. Akhirnya bangsa Israel disebut orang-orang Yahudi tanpa memandang warga
Negara atau tanah airnya.
d. Tahun 1000 SM-922 SM
Pada zaman Nabi Dawud As(anak Nabi Musa
As) mengalahkan Goliat (Jalut, al Qur’an ) dari Palestina(Filistin), Palestina
berhasil direbut dan Nabi Dawud As dijadikan sebagai raja, yang wilayahnya
membentang dari tepi sungai Nil hingga sungai Efrat di Iraq. Dan sekarang ini
Yahudi tetap memimpinkan kembali kebesaran Israel Raya seperti yang dipimpin
raja Dawud. Kepemimpinan Nabi Dawud As, diteruskan oleh anaknya Nabi Sulaiman
As dan Masjidil Aqsha pun dibangun.
e. Tahun 922 SM-800 SM
Sepeninggalan Nabi Sulaiman As, Israel
dilanda perang saudara yang berlarut-larut, yang akhirnya kerajaan itu terbelah
menjadi dua yakni bagian utara bernama Israel
beribukota di Samaria dan Selatan Yehuda beribukota Yerussalem.
f.
Tahun
800 SM-600 SM
Karena kerajaan Israel sudah terlalu
durhaka kepda Allah SWT, akhirnya
kerajaan Israel dihancurkan oleh Allah SWT, melalui penyerangan kerajaan
Asyiria.
g. Tahun 1-100 M
Nabi Isa As, Kemudian menjadi pemimpin
gerakan melawan penguasa Romawi. Namun, selain dianggap subversi oleh penguasa
Romawi (dengan ancaman hukuman tertinggi, yakni dihukum mati di kayu salib),
ajarannya ditolak oleh para Yahudi, setelah sepeninggalannya bangsa Yahudi
memberontak terhadap Romawi.
h. Tahun 100-300 M
Pemberontakan berulang lagi, akibatnya
Palestina dihancurkan dan dijadikan area bebas Yahudi. Mereka dideportasi ke
luar Palestina dan terdiaspora ke segala penjuru Imperium Romawi. Namun
demikian tetap ada sejumlah penduduk Yahudi yang tetap bertahan di Palestina .
Kemudian ketika masuk islam serta dipakainya bahasa arab dalam kehidupan
sehari-hari, mereka lambat laun menhilang atau bahkan masuk islam.
i.
Tahun
500-600 M
Pada tahun 571 M Nabi Muhammad SAW lahir. Bangsa Yahudi merembes ke Semenanjung Arabia (diantaranya
di Khaibar dan sekitar Madinah). Kemudian mereka berimigrasi dalam jumlah besar
kedaerah tersebut ketika terjadi perang antara Romawi dengan Persia.
j.
Tahun
621 M
Nabi Muhammad SAW melakukan perrjalanan
ruhani Isra dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsha di Palestina,
kemudian dilanjutkan dengan perjalanan Mi’raj ke Sidaratul Muntaha (Lagit lapis
ke 7). Rasulullah menetapkan Yerussalem sebagai kota suci ke-3 umat Islam, dan
shalat di Masjidil Aqsha dinilai 500 kali pahalanya dibanding shalat di masjid
lain, kecuali Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah. Masjidil
Aqsha juga menjadi kiblat umat islam, sebelumnya dipindah arahnya ke Ka’bah di
Masjidil Haram Makkah.
k. Tahun 622 M
Hijrah Nabi Muhammad SAW ke Madinah dan
pendirian agama islam , dimana melakukan perjalan dengan bangsa Yahudi yang
menjadi penduduk Madinah dan sekitarnya yang dikenal dengan piagam Madinah
l.
Tahun
626 M.
Namun bangsa Yahudi melakukan
penghianatan dalam perang Ahzab (perang parit), yang telah melanggar piagam
Madinah, diamana dijelaskan dalam kitab Taurat mereka harus dibunuh atau
diusir.
m. Tahun 638 M
Ketika dibawah pemerintahan Kahalifah
Umar bin Khathab Ra, seluruh Palestina dimerdekaka dari penjajah Romawi.
Seterusnya seluruh penduduk Palestina, muslim maupun nonmuslim, hidup aman di
bawah pemerintahan Khilafah. Kebebasan beragama pun dijamin sepenuhnya.
n. Tahun 700-1000 M
Wilayah islam semaking luas dari Asia
Tengah, Afrika, hingga Spanyol. Didalamnya, bangsa Yahudi mendapat peluang
ekonomi dan intelektual yang sama. Ada beberapa ilmuwan terkenal didunia islam
yang sesungguhnya orang Yahudi.
o. Tahun 1076 M
Yerussalem dikepung tentara salib dari
Eropa. Dikarenakan penghianatan kaum munafik (Sekte Drusiah yang mengaku islam
tetapi ajaranny sesat). Di tahun 1099 M, tentara salib berhasil menguasai Yerussalem
dan nmengangkat raja Kristen . penjajahan ini berlangsung hingga 1187 M, smapai
Salahuddin al-Ayyubi membebaskannya . Kemudian umat Islam yang terlena dengan
sufisme sesat dapat dibangkitkan kembali.
p. Tahun 1453 M-1492 M
Setelah melalui proses reunifikasi dan
revitalisasi wilayah-wilayah Khilafah yang tercerai berai dan hancurnya Baghdad
oleh tentara Mongol di tahun 1258 M, Khilafah Utsmaniah di bawah Muhammad Fatih
menaklukkan konstantinopel. Kemudian Andalusia jatuh ketangan Kristen spanyol.
Karena takut suatu saat umat islam bangkit maka tejadi pembunuhan, pengusiran,
dan pengkristenan missal, yang sasarannya orang Yahudi dan Umat Islam.
q. Tahun 1500-1700 M
Kebangkitan pemikiran di Eropa,
munculnya sekularisme (pemisahan agama dengan Negara), nasionalisme dan
kapitalisme. Ini merupakan awal penjajajhan samudra, mereka mencari jalur
perdagangan alternative ke India dan Cina tanpa melalui daerah-daerah islam.
Tapi akhirnya mereka didorong oleh semangta kolonialisme dan imprealisme yakni
Gold, Glory, dan Gospel.
r. Tahun 1529 M-1831 M
Tentara Khilafah berusaha menghentikan
arus kolonialisme/imprelisme serta membalas reconquista langsun ke jantung
Eropa dengan mengepung Wina, namun gagal. Di tahun 1798 M Napoleon berpendapat
bahwa bangsa Yahudi bisa diperalat bagi tujuan-tujuan Prancis di Timur Tengah.
Yang secarah resmi wilayah ini masih di bawah Khilafah. Untuk mendukung
strategi devide et impera Prancis mendukung gerakan nasionalisme Arab, yakni
Muhammad Ali di Mesir, dan Pasya Basyir di Lebanon yang menyebabkan Khilafah
melemah kerena adanya semangat nasionalisme yang tumbuh di tanah Arab.
s. Tahun 1835 M-1838 M
Sekelompok Yahudi membeli tanah di
Palestina , kemudian mendirikan sekolah Yahudi pertama disana, dibawah Miliader
Yahudi di Inggris, Sir Moshe Monteveury, anggota free Masonry. Ini pertama
kalinya sekolah berkurikulum asing di wilayah Khilafah serta Inggris membuka
konsulat di Yerussalem yang merupakan perwakilan Eropa pertama di Palestina.
t.
Tahun
1849 M-1882 M
Kampanye mendorong imigrasi orang Yahudi
ke Palestina. Pada masa itu jumlah Yahudi sekitar 12.000 orang dengan selubung
agama, simpati, dan kemanusian bagi penderita Yahudi di Eropa pada saat itu.
u. Tahun 1891 M-1897 M
Para penduduk Palestina megirim petisi
ke khilafah, dan menuntut larangan imigrasi besar-besaran ras Yahudi ke
Palestina. Sayang Khilafah saat itu sakit-sakitan. Dan perang Dunia 1 meletus
serta jalur kereta yang ingin dibuat dihancurkan. Serta adanya kongres Zionis
sedunia di Basel, Swiss yang mengeluarkan resolusi bahwa umat Yahudi adalah
bangsa dengan tekat bulat untuk hidup bebangsa dan bnernegara. Pergerakan ini
mengenang kembali bahwa nasib umat Yahudi hanya bisa diselesaikan di tangan
umat Yahudi sendiri. Didepan kongres, Herzl berkata dalam 50 tahun, akan Negara
Yahudi, ternyata apa yang dikatakan Herzl menjadi kenyataan pada tahun 1948.
v. Tahun 1916 M-1917 M
Pada PD 1, perjanjian rahasia
Sykes-Picot dibuat oleh (Inggris, Prancis, Rusia) untuk mencengram
wilayah-wilayah Arab serta Khalifah Utsmaniah dan membagi-bagi antara mereka.
PD 1 berakhir dengan kemenagan sekutu Inggris mendapat control atas Palestina.
Dan dalam deklarasi Balfour menlu
Inggris memberitahu pemimpin Zionis Inggris bahwa inggris akan memperkokoh
pemukiman Yahudi di Palestina dan membantu pembentukan tanah Yahudi. Lima tahun
kemudian PBB member mandat kepada Inggris untuk menguasai Palestina.
w. Tahun 1938 M-1944 M
Dengan dikalahkannya Jerman pada PD 1
telah menhancurkan ekonomi Jerman dan menganggap bahwa Yahudi melakukan
penhianatan, sehingga mereka perlu penyelesaian dimana ratusan ribu keturunan
Yahudi dikirim keluar negeri terutama AS.
Namun setelah PD 1, Yahudi lebih berhasil menjual cerita kerana
menguasai surat kabar dan kantor-kantor berita dunia. Partai buruh Inggris yang
sedang berkuasa secara terbuka membiarkan orang-orang Yahudi terus masuk ke
Palestina. Masuknya mereka akan mendorong keluarnya pribumi Arab dari sanalah
kondisi Palestina Memanas.
x. Tahun 1947 M-1948 M
PBB merekomendasikan pemecahan Palestina
menjadi dua Negara yaitu Arab dan Israel.Pada tanggal 14 mei 1948 Para pemukim
Yahudi memproklamirkan kemerdekaan Negara Israel dan melakukan agresi kepada
rakyat Palestina yang lemah dari mereka terpaksa mengungsi ke Lebanon,
Yordania, Syria. Timbulnya perang antara Israel dengan Negara-negara Arab sebenarnya
kerana pemimpin Arab dibawah pengaruh Inggris.itulah sebabnya Israel mudah merebut daerah Arab
Palestina yang telah ditetapkan di PBB.
y. Tahun 1956 M-1970 M
Israel dibantu oleh Inggris dan Prancis
menyerang Sinai untuk menguasai Terusan Zues dan pada saat itu juga militer
Yordania menawarkan untuk mendirikan kembali Khilafah, Namun hizbut
Tahrirbmenolak karena melihat rakya belum siap. Saat itu Israel berhasil
merebut Sinai dan Jalur Gaza tetapi angkatan udara Mesir ragu membalas serangan
Israel karena menteri pertahanan Mesir ikut terbang dan memerintahkan tidak
melakukan tembakan selama ia ada di Udara. Pada bulan November 1967 Dewan
keamanan PBB mengeluarkan resolusi Nomor 242 untuk memerintahkan penarikan
mundur Israel dari wilayah yang direbutnya serta pengakuan semua Negara
dikawasan itu dan penyelesaian secara adil masalah Palestina.
z. Tahun 1973 M-1982 M
Penyerangan Mesir da Syria terhadap
Israel di Sinai dan dataran tinggi Golan. Pertempiran ini dikenal dengan perang
oktober. Mesir dan Syria hamper menang, kalau tidak tiba-tiba Israel dibantu
AS. Hal ini membuat Negara Arab membalas kekalahan dengan menutup keran minyak,
akibatnya harga minyak melonjak pesat. Namun karena pertimbangan ekonomi
membuat Anwar Sadat pergi ke Israel tanpa konsultasi dengan liga Arab, Ia
menawarkan perdamaian, karena hal ini Negara Arab merasa dikhianati karena
langkah politiknya. Belakangan Anwar dibunuh pada tahun 1982. Kemudian pada
tahun 1980 Israel secara sepihak menyatakan bahwa mulai musim panas 1980 kota
Yerussalem yang didudukinya itu merupakan ibu kota. Di tahun 1982 Israel
menyerang Lebanon dan membantai ratusan pengungsi Palestina di Sabra dan
Shatila. Pelanggaran terhadap batas internasional ini tidak berhasil
diselesaikan di PBB karena veto dari AS. Dan Israel dengan enaknya melakukan
serangkaian pengeboman atas instalasi militer da sipil di Iraq, Libya, dan
Tunis.
aa. Tahun 1987 M-1993 M
Ada perlawanan Intifadhah, yaitu perlawanan dengan batu oleh
orang-orang Palestina yang tinggal di daerah pendudukan terhadap tentara Israel
mulai meledak. Pada tanggal 15 November 1988 diumum kan berdirinya Negara
Palestina di Aljiria ibukota Aljazair dengan bentuk Negara republic
parlementer.Kemudian pada bulan September 1993 PLO- Israel saling mengakui
eksistensi masing-masing dan Israel berjanji memberikan hak otonomi kepada PLO
di daerah pendudukan. Pengakuan itu dikecam keras oleh pihak ultra-kanan Israel
maupun Plaestina yang tidak setuju.
bb. Tahun 1995 M-2002 M sampai sekarang
Adanya gerakan Palestina yang menuntut
kemerdekaan total, yang akhirnya meneror ke tengah masyrakat Israel dengan bom
bunuh diri. Targertnya untuk mengagalkan perdamaian yang tidak adil
diamana Israel mendapat tanah dan
Palestina tidak diganggu (hidup damai). Sementara itu sikap Negara-negara Arab juga
tiba-tiba memusuhi Israel. Dan Negara
uni Eropa (Inggris dan Prancis) juga mencoba aktif jadi penengah meski
sebenarnya hanya untuk kepentigannya dalam rangka menanamkan pengaruhnya
diwilayah itu mereka.
B.
Latar Belakang Konflik Israel -
Palestina
Setelah melalui proses yang panjang
akhirnya pada 14 mei 1948, kaum Yahudi memprolamirkan berdirinya Negara Israel.
Dengan kemerdekaan ini tercapailah cita-cita orang-orang Yahudi mendirikan
Negara sendiri, yang banyak tersebar dibelahan dunia ini. Pada dasarnya Yahudi
juga mempunyai problem mengenai pengakuan wilayah tempat tinggal. Hanya saja
dengan datangnya bangsa Yahudi ke Palestina secara besar-besaran menyebabkan
kemarahan besar penduduk Palestina. Hal ini yang mengawali konflik yakni
mulainya terjadi perampasan tanah milik penduduk Palestina, bentrokan pun tidak
dapat dihindari. Kemudian berlanjut ketika pada tahun 1904 hingga 1914 imigran Yahudi
datang ke Palestina pada masa inilah perlawanan sporadic bangsa Palestina mulai
merebak. Penyebab dari perlawanan ini diduga salah satunya karena kurangnya
komunikasi yang simpatik antara pihak pendatang dan pihak yang didatangi.
Pengabaian masalah komunikasi inilah dapat menjadi pemicu laten atas konflik
yang berkepanjangan ini.
Sementara itu, hasil perjanjian Sykes
Picot tahun 1915 secara rahasia dan sepihak telah menempatkan Palestina dibawah
kekuasaan Inggris. Dengan mandat yang diberikan kepada Inggris atas Palestina,
Inggris membuka pintu lebar-lebar untuk para imigran Yahudi, dan hal inilah
memancing protes keras dari bangsa Palestina. Aksi Inggris selanjutnya adalah
memberikan persetujuan melalui Deklarasi Balfour pada 1917 agar Yahudi
mempunyai tempat tinggal di Palestina. Pada tahun 1947, mandate Inggris atas
Palestina berakhir dan PBB mengambil alih kekuasaan resolusi Dewan keamanan
(DK) PBB NO.181(II) tanggal 29 November 1947 membagi Palestina menjadi tiga.
Hal inilah yang mendapat protes keras dari penduduk Palestina. Mereka menggelar
demonstrasi besar-besaran unutk menentang kebijakan PBB. Lain halnya dengan
bangsa Yahudi mereka menyabutnya dengan suka cita. Menyusul pembubaran gerakan
Ikhwanul Muslimin di Mesir dan pembunuhan terhadap Hasan al – Banna yang banyak
berperan dalam membela Palestina dari cengkraman Israel.
Konflik ini bukan hanya dipicu kareana
wilayah pemukiman lebih dari itu upaya untuk selalu menegakkan jati diri tanpa
adanya pengaruh laten yang arahnya hanya mengedepankan aspek rasionalisasi.
Sebab pada dasarnya rasionalisasi hanya berkutat pada permasalahan duniawi dan bangsa Palestina yang dikenal religious
tidak mengagungkan rasionalitas. Upaya
untuk merebut Palestina tidak terlepas dari dukungan Inggris dan Amerika.
Berkat kedua Negara ini Yahudi menduduki Palestina secara paksa. Sejak tahun
1918 penjara-penjara dan kampong-kampung konsentrasi selalu dipadati penduduk
Palestina akibatnya mereka melakukan pemberontakan atas kekejaman Israel. Pada Desember 1987 perjuagan rakyat Palestina
terhimpun dalam satu kekuatan, setelah sekian lama melakukan perlawanan secara
sporadic terhadap Israel. Yakni Intifadhah
merupakan aksi pemberontakan missal yang didukung massa dalam jumlah
banyak. Perlawanan ini bersifak radikal-revolusioner dalam bentuk aksi masal
rakyat sipil. Perlawanan terhadapa Israel semakin gencar dilakukan dan
mengakibatkan kerugian material bagi bangsa Israel berupa kehancuran
pertumbuhan ekonomi, penurunan produksi industri dan pertanian dan hilangnya
rasa aman bangsa Israel. Meskipun secara mati-matian Israel menunjukkan
kekuatannya melalui persenjataan yang modern, namun nilai martabat mereka tidak
jauh dari pembantaian keji dan menjadi bahan tertawaan dunia internasional.