Minggu, 18 Desember 2011

Resensi Novel Uncle Tom's Cabin


Nama  Buku : Uncle Tom’s Cabin
Penulis : Harriet Beecher Stowe
Penerjemah : Istiani Prajoko
ISBN : 978-979-024-359-0
Penyunting : Adi Toha
Penerbit : PT SERAMBI ILMU SEMESTA
Uncle Tom’s Cabin adalah judul novel karangan Harriet Beecher Stowe dan merupakan tokoh sentral yang diangkat dalam novel ini yang berkaitan dengan kisah perbudakan di Amerika. Novel ini merupakan titik awal dihapuskannya perbudakan di Amerika Serikat. Ada yang memujinya dan adapula yang mengutuknya. Kisah perbudakan ini merupakan sejarah yang penting dari beberapa peristiwa penting di Amerika.  Nah, untuk lebih tahu tentang sedikit kisah perbudakan di Amerika Serikat, maka mari kita memahami dan membaca lebih lanjut dari resensi novel ini yang bagi saya menarik dan membuat saya terkesima dengan kehidupan Uncle Tom sebagai budak.
Awal kisahnya berpusat pada seorang tokoh yang dipanggil Uncle Tom atau  Paman Tom, seorang budak berkulit hitam. Tom meruapakan orang yang istimewa, ia jujur, tenang, peka saleh dan banyak orang tidak percaya bahwa ada budak saleh, Tom benar-benar orang baik. Alkitab menjadi harta miliknya yang paling berharga. Dari sanalah ia belajar untuk berbuat baik pada sesama, berkorban untuk mereka yang lebih lemah, dan akhirnya menjadi sumber pengharapannya sendiri ketika ia berada di puncak kesengsaraan. Ia mampu bertahan karena imannya yang teguh pada kemuliaan kekal yang dijanjikan Tuhan dalam ajaran Kristiani.  Paman Tom hidup bersama istri dan anak-anaknya di sebuah pondok sederhana diKentucky. Keluarga mereka menjadi budak milik Tuan & Nyonya Shelby yang baik dan dermawan. Paman Tom sudah dianggap keluarga sendiri dan hidup dalam kebahagiaan.Pada awalnya Tom dimiliki oleh keluarga Arthur Selby pemilik perkebunan di Kentucky, karena Tuan Arthur Shelby terbelit utang, yang sebagian besar utangnya berasal dari Haley seorang pedagang budak. Dengan berat hati ia menjual Tom, budak setengah baya yang  memiliki keluarga dan Harry anak seorang  budak bernama  Eliza yang bertugas  membantu istrinya, Emily Shelby. Suami Eliza sendiri adalah budak milik orang lain. Sebenarnya pedagang itu melihat kesempatan yang menguntungkan baginya dan bertekad memaksakan keinginannya. Sehingga untuk mencegah kehancuran finansialnya Tuan Shelby dengan Tuan Haley mencapai kesepakatan bahwa kedua budaknya itu harus diserahkan kepada Haley.Tuan Shelby memilih mereka untuk dijual dikarenakan diantara semua budak ditempat itu, merekalah yang berharga paling tinggi.  Bagi Tuan Shelby dan keluarganya ini merupakan keputusan yang sangat berat. Apalagi Tom merupakan pekerja yang sangat patuh, setia dan sangat hormat serta sangat bersahabat dengan  putra keluarga Selby, George. Belum lagi kemampuannya dalam bertukang dan ketaatannya pada agama. Sedangkan Emily Shelby pernah bicara kepada Eliza mengenai kewajiban kepada anaknya, untuk menjaganya, berdoa untuk anaknya dan mendidiknya secara kristen.  Nyonya Shelby sangat sedih ketika ia mengetahui keputusan suaminya tersebut.
Ketika Tuan Shelby dan Nyonya Shelby membicaraka soal penjualan, Eliza pelayan Nyonya Shelby ternyata bersembunyi di ruang pakaian dan mendengar semua pembicaraan nyonya dan tuanya. Sehingga setelah itu Eliza memutuskan untuk melarikan diri. Eliza yang panik nekat kabur ditengah  tengah malam dengan  membawa bayi laki-laki dalam pelukannya. Ia hanya meninggalkan sebuah catatan permintaan maaf kepada majikannya. Rasa takut dipisahkan dari bayinya membuat Eliza ingin pergi sejauh mungkin mencari tempat dimana ia dan sang anak bisa hidup bersama dengan aman. Namun sebelum pergi Eliza memberitahu Tom dan Bibi Chloe bahwa Tom akan dijual, mereka sangat terluka. Bibi Chloe,  mendesak dia untuk pergi dengan Eliza. Tapi yang pernah setia dan tanpa pamrih, bahkan pada saat seperti itu Tom mengatakan: " Tidak, tidak. Tom berkata Biar Eliza pergi, Ini adalah benar bahwa ia harus mencoba untuk menyelamatkan anaknya.  Tuan selalu mempercayai saya, dan saya tidak bisa menghianati kepercayaanya. Jadi Tom, memutuskan untuk tinggal memadamkan keprihatinan bagi Shelby. Namun sementara itu suami Eliza, yang telah diperlakukan dengan kejam oleh tuannya, juga telah memutuskan untuk melarikan diri dan ingin bertemu dengan Eliza di Kanada. Dalam pelariannya Eliza bahkan nekat  melintasi es beku sungai Ohio. Sebab pada saat itu Haley dan pelacak nya mengejar dan Eliza hanya memiliki satu pilihan: untuk menyeberangi sungai. Tapi bagaimana? Tidak ada perahu. Dan sungai adalah campuran menakutkan blok es dan air dingin. Ketika Haley mendekat, Eliza dengan kekuatan yang hanya diberikan Tuhan kepada orang yang putus asa, ia melompat ke lempengan es, kemudian melompat ke lain, dan lainnya, ia kehilangan sepatunya, stokingnya terkoyak, kakinya berdarah tetapi ia tidak melihat semua itu. Pada saat itu seorang pria menolongnya naik ke pinggiran sungai. Ia bernama  Tuan  Symmes yang bersimpati dengan Eliza, Ia berkata "kau seorang gadis pemberani” ia  mengarahkan Eliza ke rumah Senator AS, Tuan Bird dan istrinya, Maria. Eliza pun menuju rumah itu, namun ia ditemukan dirumah itu dalam keadaan pingsan. Semua bersimpati kepadanya, Nyonya Bird begitu lembut memberinya pertolongan, Untuk menghilangkan jejak Eliza dari pemburunya, pada malam hari tuan Bird membawanya kerumah Si jujur John van Trompe seorang pemilik lahan dan budak yang cukup berhasil di Kentucky. Ia diberkati oleh alam dengan kejujurannya. Trompe pernah memiliki budak namun perasaan tertekannya dan gelisa ia membuat surat pembebasan kepada semua budaknya. Eliza dan Harry menginap di rumah itu Trompe, Para queker dirumah itu sangat baik kepada Eliza ,Simeon, Rachel, Ruth mereka melayani Eliza dan anaknya dengan baik . Sementara di sana, mereka menerima berita gembira dari Peter  bahwa George  suami Eliza juga di pemukiman.  Malam itu Eliza bermimpi merasakan bersama dengan suaminya, dan ketika terbangun ternyata itu bukan mimpi, disampingnya ada anaknya dan suaminya. Eliza dan George bersatu kembali. Setelah menikmati makanan yang baik, istirahat, dan perusahaan dari Quaker, mereka  mulai melanjutkan perlariannya menuju ke Kanada. Meski dalam perjalananya, para pencari budak mengejarnya dan Tom Loker terkena tembakan ketika berusaha menangkap Eliza, George dan anaknya. Setelah peristiwa itu Tom Loker tetap dibawah dan dititipkan untuk dirawat,  kepada seorang perawat di panggil Dorcas.
 Sementara itu, Ketika Haley datang mengambil Paman Tom,  Tom  bangkit dan patuh untuk mengikuti majikan barunya, dan memanggul petinya yang berat dibahunya.  Semuanya mengantarnya ke gerobak, seluruh keluarga mendekati gerobak dan mengucapkan selamat tinggal kepada Tom. Tom merupakan panutan mereka, baik sebagai kepala pelayan maupun sebagai guru agama kristen bagi semua yang ada di tempat itu. Begitu banyak simpati dan duka lara untuknya, khususnya kaum wanita. Tuan muda George Shelby pun berjanji kepada Tom suatu hari ia akan datang untuk dia dan membawanya kembali ke Kentucky. Dalam perjalananya ke Missisipi, di kapal  uap La Belle Riviere,  Tom banyak melihat peristiwa yang baginya itu adalah kekejaman dan kengerian, seperti peristiwa transaksi Jual beli anak seorang perempuan yang bernama Lucy, Lucy benar-benar terpukul dengan hal tersebut sehingga pada tengah malam lucy melompat dari kapal, dan hal itu terlihat oleh Tom.  Tom benar-benar terkejut dan berkata bersabarla wahai kalian yang hatinya membenkak dan marah. Diantara penumpang kapal itu, ada pria muda yang kaya dan sudah berkeluarga, bernama St. Clare. Ia tinggal di New Orleans. Pria itu membawa anak perempuanya yang berusia lima dan enam tahun dan  bersama sepupunya Nona Ophelia.  Tom memperhatika gadis kecil itu dengan baik sebelum ia memutuskan untuk berusaha berteman.  Ia banyak mengetahui cara sederhana untuk mengambil hati anak-anak. Gadis kecil itu pemalu, dan karena perhatiannya tersita oleh segala sesuatu yang terjadi di sekelilingnya. Tom sibuk membuat permainan untuk anak-anak, dan dengan malu-malu gadis kecil itu menerima benda-benda yang ditawarkan Tom. Namun akhirnya terjalin keakraban diantara keduanya.
Gadis kecil itu bernama Evangeline St. Clare, Eva senang dengan Tom dan ia memutuskan untuk mengusulkan kepada ayahnya agar ia membeli Tom.  Dengan bujukan dari Eva akhirnya St. Clare membeli Tom dari Haley. Hal itu juga,  Berawal dari Tom yang menyelamatkan Eva, ketika  anak keluarga St. Clare yang jatuh ke sungai,  Karena Eva ingin membuatnya bahagia. Tom pun ikut bersama majikan barunya ke New Orleans. Marie St. Clare. Istri St. Clare sakit-sakitan sehingga Nona Ophelia didatangkan dari Vermont untuk membantunya dalam mengurus rumah tanggah dan Nona Ophelia juga memiliki budak bernama Topsy yang di beli oleh St. Clare untuknya. Topsy sebenarnya anak yang baik namun ia sangat menjengkelkan dan setiap saat membuat kekacauan dirumah itu dan membuat nona Ophelia marah kepadanya. Awalnya Tom ditugaskan mengemudi kereta, menjaga kandang, tetapi karena terkesan oleh kecerdasan otak dan kemampuan bisnisnya, ia semaking dipercayai, hingga setahap demi setahap semua urusan pemasaran dan penyediaan untuk keluarga dipercayakan kepadanya.  Tom sangat dipercaya oleh majikannya . Tugas Tom  yang sebenarnya adalah untuk menjaga Eva kecil yang bahagia. Dan  dia sangat baik. Eva selalu menikmati dan  mendengar Tom bernyanyi.  Tom selalu menyanyikan hal-hal indah seperti tentang Yerusalem Baru, dan malaikat terang.
Persahabatan antara Eva dan Tom seiring dengan pertumbuhan Eva. Sulit untuk mengatakan dibagian mana dalam hatinya yang lembut itu Eva menyimpan rasa sayangnya terhadap pengasuhnya yang setia itu. Tom menyayanginya bagai sesuatu yang ringkih dan duniawi, tetapi ia memuji bagai makhluk suci disurga.  Tom dan Eva ketika membaca Alkitab selalu duduk diatas bangku kecil dalam sebuah dangau di ujung taman. Pada sore hari  ketika Eva dan Tom membaca Alkitab . Eva bangkit dan mengarahkan tangan kecilnya ke langit cahaya senja dan berkata aku akan pergi kesana tak lama lagi. Hati Tom mendadak seperti disayat sembilu, ia memperhatikan selama enam bulan Eva semakin kurus, kulitnya semakin pucat, dan napasnya tersengal-sengal. Nona Ophelia memperhatikan adanya batuk kering yang ringan, Ia sering menyampaikan kekkhwatirnya kepada St. Clare tetapi sepupunya itu menolak saran-saranya dengan gusar dan merajuk. Tetapi sebetulnya St. Clare itu juga gugup dan gelisah. Dua hari setelah, Alfred St. Clare dan Agustine berpisah. Eva yang terlalu banyak bermain  bersama sepupunya, sehingga kehabisan tenaga dan kondisinya memburuk dengan cepat. Akhirnya St. Clare bersedia pergi kedokter untuk meminta nasehat.  Namun setelah kondisi Eva memburuk dan dokter dipanggil, Marie ibunya mendadak bertingkah lain.  Marie memamerkan deritanya sebagai alasan dan pembelaan atas segala ,macam penderitaan setiap orang gara-gara tindakannya. Marie selalu menyalahkan orang lain padahal ia merupakan sumber penyebab kekacauan yang ada pada keluarganya. Ia  mencintai ibunya karena ia sosok yang penuh cinta dan semua keegoisan yang sering ditunjukkan oleh ibunya justru menyedihkan dan membigunkan hatinya.  Ada sesuatu dalam diri ibunya yang tidak bisa dipahami Eva tetapi ia selalu memakluminya.
Eva juga mempunyai perasaan serupa terhadap pembantunya. Segala sesuatu yang disaksikannya mengenai kejahatan dan sistem dalam keluarganya, telah merasuk satu persatu kedalam dirinya dan bertanya-tanya. Ketika Tom membacakan sesuatu untuk sahabatnya Eva,  Eva tiba-tiba berkata aku merasakan bahwa aku lebih senang mati, jika kematianku dapat menghentikan semua penderitaan.  Aku rela mati demi mereka yang menderita. Tom memandang anak itu dengan tulus.  Anak itu merasa semakin lema, ia bekata kepada ayahnya St. Clare bahwa ia akan meninggal dan meminta kepada ayahnya untuk mebebaskan para budaknya, Mammy, paman Tom dll.  Eva anak yang sangat tulus, dan ia mampu membuat Topsy luluh, dan bersedia untuk menjadi anak yang lebih baik. Paman Tom menhabiskan waktunya diruangan Eva. Anak itu selalu gelisah, dan baru akan tenang jika digendong dan Tom dengan gembira menggengdongnya. Kepada Tom anak itu menyampaikan firasat misteriusnya yang dirasakan jiwanya. Tom akhirnya tidak mau tidur lagi di kamarnya sendiri dan berbaring sepanjang malam di beranda.  Hal ini membuat hati Eva riang dan senang namun pada tengah malam ketika Tom pergi memanggil dokter, Eva Sakratul maut dan  ketika Tom Tiba dan semuanya mengeremuni Eva pun meninggal. Namun sebelum Eva meninggal, ia sempat membagikan Cindera mata kepada sahabat-sahabatnya beruba Helaian rambutnya dengan maksud bahwa ada orang yang selalu mencintainya.
Setelah kematian Eva, St. Clare  dalam banyak segi, ia orang yang istimewa, ia membaca Alkitab milik Eva denga serius dan jujur. Ia berpikir lebih bijaksana, Ia juga memulai langkah-langkah hukun yang diperlukan untuk pembebasan Tom. Sementara itu St. Clare semakin  akrab dengan Tom. Tom sangat gembira setelah ia tahu akan dimemerdekan oleh tuannya itu. Marie juga sangat kehilangan namun ia tetap menyalahkan para pelayannya atas kematian anaknya.  St. Clare terkena tusukan fatal ketika ia melerai perkelahian disebuah kafe dan menyebabkan ia meninggal. Ia meninggal begitu mendadak, Marie istrinya berkali-kali pingsan. Suaminya yang misterius itu meninggal tanpa meninggalkan pesan untuknya. Setelah kematian St. Clare Nona Ophelia kembali ke Vermont bersama Topsy. Ia juga tidak mampu menolong Tom karena Marie selalu histeris setiap membicarakan hal tersebut. Tom dan Adolph salah satu budak St. Clare pun di bawah ke gudang budak di New Orleans untuk dilelang.  Tom pun dibeli oleh Simon legree pemilik budak yang kejam. Dan memperlakukan Tom tanpa perikemanusian, dalam perjalanan di kapal uap barang-barang Tom dijual dan bajunya diganti dengan baju yang jelek, Untung Tom sempat menyelipkan Alkitabnya dalam kantong bajunya setelah mengganti baju.  Meskipun Tom telah memiliki nasib buruk, Eliza dan George memiliki keberuntungan dalam perjalanan menuju kebebasan. Ia  telah mencapai kebebasanya di Kanada. Diperkebunan milik legree Tom harus hidup dalam gubuk yang kumuh, kotor. Disana ia mendapat perlakuan kejam, legree, sambo dan Quimbo pembantu utama Legree. Tom memiliki suara yang sangat lemah lembut dan halus, disertai kebiasaan bersikap santun, sehingga memberikan kesan kepada Legree bahwa ia pasti pengecut dan mudah ditundukkan. Tom Selalu bersemangat meski keadaanya begitu buruk sehingga membuat tuannya semakin marah kepadanya dan membencinya. Tapi Tom, seorang pria iman religius yang mendalam,ia mengatakan kepada Legree bahwa ia dapat mengambil tubuhnya, namun ia tidak pernah bisa mengambil jiwanya, untuk itu milik Allah. Kesalehan Tom,  entah bagaimana menembus kefasikan Legree, membuatnya bertanya-tanya apakah ia memiliki kekuatan ilahi tersinggung. Seorang peminum berat, ia mulai berhalusinasi, mendengar suara-suara aneh dan melihat hantu. Dua budak wanita Cassy, ​​yang telah digunakan sebagai simpanan,dan Emmeline, yang ia berencana untuk memperkosa, berkonspirasi untuk bermain "supranatural" trik padanya.
Suatu malam, , Cassy datang ke Tom dan mencoba membujuknya untuk membunuh Legree dan  mengatakan ia akan membunuhnya sendiri jika ia cukup kuat untuk memegang senjata efektif. Tapi Tom menolak, mengatakan, "Bagus tidak pernah datang kejahatan. Aku lebih memotong tangan kanan saya " Tom kemudian mendesak Cassy untuk melarikan diri dengan Emmeline namun mengatakan ia sendiri tidak bisa bergabung dengan mereka, karena ia percaya Tuhan ingin dia untuk tinggal dan memberikan kenyamanan bagi budak-budak lainnya. Setelah berbicara atas risiko dan keuntungan yang mungkin terjadi, Cassy dan Emmeline memutuskan untuk melarikan diri tetapi mereka tidak segera pergi. Sebaliknya, mereka lari ke rawa-rawa sekitarnya untuk menciptakan kesan bahwa mereka telah melarikan diri. Kemudian, mereka menelusuri kembali langkah-langkah mereka dan bersembunyi di loteng rumah Legree itu. Di sana, mereka akan bekerja lebih "supranatural" kenakalan terhadap Legree untuk memakai dia turun sampai waktu yang tepat bagi mereka untuk melarikan diri. Legree mencari di rawa dan hutan dengan anjing pelacak tapi gagal untuk menemukan pelarian. Dalam keadaan frustrasi, ia menuduh Tom bersekongkol  dan memerintahkan dia untuk mengatakan apa yang dia tahu. Ketika Tom tidak responsif, Legree telah mencambuknya. Pemukulan berlanjut tanpa interupsi sampai Tom terbaring sekarat.    Walaupun demikian  Tom belum sepenuhnya habis daya. Kata-katanya yang menakjubkan dan doanya itu berhasil  mengetuk hati Sambo dan Quimbo.  Mereka pun mencuci luka-luka Tom dan memberinya tempat tidur yang kasar.
Surat Nona Ophelia kepada Nyonya Shelby terselib satu atau dua bulan di kantor pos. Dan tentu saja sebelum surat tersebut sampai Tom sudah menghilang.  Namun saat itu Tua Shelby sakit jadi mustahil untuk segera menanggapinya. Beberapa hari kemudian Tuan Shelby meninggal. Enam bulan kemudian George yang mendapat tugas dari ibunya di daerah selatan menyempatkan ke New Orleans dan mencari informasi soal Tom. George Shelby, yang telah mencari Tom tiba dan mengatakan dia akan mengambil Tom kembali ke Kentucky dengan dia. Tapi itu sudah terlambat. Tom meninggal ketika tuan George menemuinya didalam gubuk tanpa dendam di dalam hatinya. Sebelum ia bernafas terakhir, dia bahkan mengatakan ada yang  membuka pintu surga baginya, dan berharap bahwa Legree akan bertobat atas dosa-dosanya sehingga dia juga bisa masuk surga.
Shelby  menawarkan untuk membeli tubuh Tom dari Legree, tapi Legree mengatakan jijik "Saya tidak menjual orang negro yang mati. Anda dipersilakan untuk menguburnya di mana dan kapan Anda mau. Jadi George, dibantu oleh dua orang kulit hitam, mengambil tubuh dan menguburnya di sebuah bukit di luar batas perkebunan. Sementara itu kesehatan  memburuk, ia sakit setelah Cassy dan Emmeline menghantui  rumah dan properti. Dia minum berat, d ia tidur gelisah. Ada laporan di sekitar perkebunan kapas yang ia sakit parah. Suatu malam, Cassy dan Emmeline mengambil keuntungan dari kekacauannyauntuk  melarikan diri. Untungnya, mereka bertemu dengan George Shelby dan bersama-sama, naik kapal uap untuk perjalanannya. Pada saat dicabin  mereka bertemu Madame de Thoux,  wanita Prancis yang ternyata kakak George Harris, suami Eliza. Percakapan yang terjadi mengungkapkan bahwa Cassy adalah ibu Eliza. Setelah George Shelby mencapai Kentucky, ia membebaskan budak-budaknya. Tiga wanita-Emily, Cassy,
​​dan Emmeline pergi ke Kanada, di mana mereka bersatu kembali dengan George dan Eliza. Kemudian mereka bersama dengan Cassy, ​​meninggalkan Kanada menuju Afrika karena mendapat rekomendasi sebagai missionaris di salah satu pos di Afrika.