Minggu, 18 Desember 2011

Resensi Novel Uncle Tom's Cabin


Nama  Buku : Uncle Tom’s Cabin
Penulis : Harriet Beecher Stowe
Penerjemah : Istiani Prajoko
ISBN : 978-979-024-359-0
Penyunting : Adi Toha
Penerbit : PT SERAMBI ILMU SEMESTA
Uncle Tom’s Cabin adalah judul novel karangan Harriet Beecher Stowe dan merupakan tokoh sentral yang diangkat dalam novel ini yang berkaitan dengan kisah perbudakan di Amerika. Novel ini merupakan titik awal dihapuskannya perbudakan di Amerika Serikat. Ada yang memujinya dan adapula yang mengutuknya. Kisah perbudakan ini merupakan sejarah yang penting dari beberapa peristiwa penting di Amerika.  Nah, untuk lebih tahu tentang sedikit kisah perbudakan di Amerika Serikat, maka mari kita memahami dan membaca lebih lanjut dari resensi novel ini yang bagi saya menarik dan membuat saya terkesima dengan kehidupan Uncle Tom sebagai budak.
Awal kisahnya berpusat pada seorang tokoh yang dipanggil Uncle Tom atau  Paman Tom, seorang budak berkulit hitam. Tom meruapakan orang yang istimewa, ia jujur, tenang, peka saleh dan banyak orang tidak percaya bahwa ada budak saleh, Tom benar-benar orang baik. Alkitab menjadi harta miliknya yang paling berharga. Dari sanalah ia belajar untuk berbuat baik pada sesama, berkorban untuk mereka yang lebih lemah, dan akhirnya menjadi sumber pengharapannya sendiri ketika ia berada di puncak kesengsaraan. Ia mampu bertahan karena imannya yang teguh pada kemuliaan kekal yang dijanjikan Tuhan dalam ajaran Kristiani.  Paman Tom hidup bersama istri dan anak-anaknya di sebuah pondok sederhana diKentucky. Keluarga mereka menjadi budak milik Tuan & Nyonya Shelby yang baik dan dermawan. Paman Tom sudah dianggap keluarga sendiri dan hidup dalam kebahagiaan.Pada awalnya Tom dimiliki oleh keluarga Arthur Selby pemilik perkebunan di Kentucky, karena Tuan Arthur Shelby terbelit utang, yang sebagian besar utangnya berasal dari Haley seorang pedagang budak. Dengan berat hati ia menjual Tom, budak setengah baya yang  memiliki keluarga dan Harry anak seorang  budak bernama  Eliza yang bertugas  membantu istrinya, Emily Shelby. Suami Eliza sendiri adalah budak milik orang lain. Sebenarnya pedagang itu melihat kesempatan yang menguntungkan baginya dan bertekad memaksakan keinginannya. Sehingga untuk mencegah kehancuran finansialnya Tuan Shelby dengan Tuan Haley mencapai kesepakatan bahwa kedua budaknya itu harus diserahkan kepada Haley.Tuan Shelby memilih mereka untuk dijual dikarenakan diantara semua budak ditempat itu, merekalah yang berharga paling tinggi.  Bagi Tuan Shelby dan keluarganya ini merupakan keputusan yang sangat berat. Apalagi Tom merupakan pekerja yang sangat patuh, setia dan sangat hormat serta sangat bersahabat dengan  putra keluarga Selby, George. Belum lagi kemampuannya dalam bertukang dan ketaatannya pada agama. Sedangkan Emily Shelby pernah bicara kepada Eliza mengenai kewajiban kepada anaknya, untuk menjaganya, berdoa untuk anaknya dan mendidiknya secara kristen.  Nyonya Shelby sangat sedih ketika ia mengetahui keputusan suaminya tersebut.
Ketika Tuan Shelby dan Nyonya Shelby membicaraka soal penjualan, Eliza pelayan Nyonya Shelby ternyata bersembunyi di ruang pakaian dan mendengar semua pembicaraan nyonya dan tuanya. Sehingga setelah itu Eliza memutuskan untuk melarikan diri. Eliza yang panik nekat kabur ditengah  tengah malam dengan  membawa bayi laki-laki dalam pelukannya. Ia hanya meninggalkan sebuah catatan permintaan maaf kepada majikannya. Rasa takut dipisahkan dari bayinya membuat Eliza ingin pergi sejauh mungkin mencari tempat dimana ia dan sang anak bisa hidup bersama dengan aman. Namun sebelum pergi Eliza memberitahu Tom dan Bibi Chloe bahwa Tom akan dijual, mereka sangat terluka. Bibi Chloe,  mendesak dia untuk pergi dengan Eliza. Tapi yang pernah setia dan tanpa pamrih, bahkan pada saat seperti itu Tom mengatakan: " Tidak, tidak. Tom berkata Biar Eliza pergi, Ini adalah benar bahwa ia harus mencoba untuk menyelamatkan anaknya.  Tuan selalu mempercayai saya, dan saya tidak bisa menghianati kepercayaanya. Jadi Tom, memutuskan untuk tinggal memadamkan keprihatinan bagi Shelby. Namun sementara itu suami Eliza, yang telah diperlakukan dengan kejam oleh tuannya, juga telah memutuskan untuk melarikan diri dan ingin bertemu dengan Eliza di Kanada. Dalam pelariannya Eliza bahkan nekat  melintasi es beku sungai Ohio. Sebab pada saat itu Haley dan pelacak nya mengejar dan Eliza hanya memiliki satu pilihan: untuk menyeberangi sungai. Tapi bagaimana? Tidak ada perahu. Dan sungai adalah campuran menakutkan blok es dan air dingin. Ketika Haley mendekat, Eliza dengan kekuatan yang hanya diberikan Tuhan kepada orang yang putus asa, ia melompat ke lempengan es, kemudian melompat ke lain, dan lainnya, ia kehilangan sepatunya, stokingnya terkoyak, kakinya berdarah tetapi ia tidak melihat semua itu. Pada saat itu seorang pria menolongnya naik ke pinggiran sungai. Ia bernama  Tuan  Symmes yang bersimpati dengan Eliza, Ia berkata "kau seorang gadis pemberani” ia  mengarahkan Eliza ke rumah Senator AS, Tuan Bird dan istrinya, Maria. Eliza pun menuju rumah itu, namun ia ditemukan dirumah itu dalam keadaan pingsan. Semua bersimpati kepadanya, Nyonya Bird begitu lembut memberinya pertolongan, Untuk menghilangkan jejak Eliza dari pemburunya, pada malam hari tuan Bird membawanya kerumah Si jujur John van Trompe seorang pemilik lahan dan budak yang cukup berhasil di Kentucky. Ia diberkati oleh alam dengan kejujurannya. Trompe pernah memiliki budak namun perasaan tertekannya dan gelisa ia membuat surat pembebasan kepada semua budaknya. Eliza dan Harry menginap di rumah itu Trompe, Para queker dirumah itu sangat baik kepada Eliza ,Simeon, Rachel, Ruth mereka melayani Eliza dan anaknya dengan baik . Sementara di sana, mereka menerima berita gembira dari Peter  bahwa George  suami Eliza juga di pemukiman.  Malam itu Eliza bermimpi merasakan bersama dengan suaminya, dan ketika terbangun ternyata itu bukan mimpi, disampingnya ada anaknya dan suaminya. Eliza dan George bersatu kembali. Setelah menikmati makanan yang baik, istirahat, dan perusahaan dari Quaker, mereka  mulai melanjutkan perlariannya menuju ke Kanada. Meski dalam perjalananya, para pencari budak mengejarnya dan Tom Loker terkena tembakan ketika berusaha menangkap Eliza, George dan anaknya. Setelah peristiwa itu Tom Loker tetap dibawah dan dititipkan untuk dirawat,  kepada seorang perawat di panggil Dorcas.
 Sementara itu, Ketika Haley datang mengambil Paman Tom,  Tom  bangkit dan patuh untuk mengikuti majikan barunya, dan memanggul petinya yang berat dibahunya.  Semuanya mengantarnya ke gerobak, seluruh keluarga mendekati gerobak dan mengucapkan selamat tinggal kepada Tom. Tom merupakan panutan mereka, baik sebagai kepala pelayan maupun sebagai guru agama kristen bagi semua yang ada di tempat itu. Begitu banyak simpati dan duka lara untuknya, khususnya kaum wanita. Tuan muda George Shelby pun berjanji kepada Tom suatu hari ia akan datang untuk dia dan membawanya kembali ke Kentucky. Dalam perjalananya ke Missisipi, di kapal  uap La Belle Riviere,  Tom banyak melihat peristiwa yang baginya itu adalah kekejaman dan kengerian, seperti peristiwa transaksi Jual beli anak seorang perempuan yang bernama Lucy, Lucy benar-benar terpukul dengan hal tersebut sehingga pada tengah malam lucy melompat dari kapal, dan hal itu terlihat oleh Tom.  Tom benar-benar terkejut dan berkata bersabarla wahai kalian yang hatinya membenkak dan marah. Diantara penumpang kapal itu, ada pria muda yang kaya dan sudah berkeluarga, bernama St. Clare. Ia tinggal di New Orleans. Pria itu membawa anak perempuanya yang berusia lima dan enam tahun dan  bersama sepupunya Nona Ophelia.  Tom memperhatika gadis kecil itu dengan baik sebelum ia memutuskan untuk berusaha berteman.  Ia banyak mengetahui cara sederhana untuk mengambil hati anak-anak. Gadis kecil itu pemalu, dan karena perhatiannya tersita oleh segala sesuatu yang terjadi di sekelilingnya. Tom sibuk membuat permainan untuk anak-anak, dan dengan malu-malu gadis kecil itu menerima benda-benda yang ditawarkan Tom. Namun akhirnya terjalin keakraban diantara keduanya.
Gadis kecil itu bernama Evangeline St. Clare, Eva senang dengan Tom dan ia memutuskan untuk mengusulkan kepada ayahnya agar ia membeli Tom.  Dengan bujukan dari Eva akhirnya St. Clare membeli Tom dari Haley. Hal itu juga,  Berawal dari Tom yang menyelamatkan Eva, ketika  anak keluarga St. Clare yang jatuh ke sungai,  Karena Eva ingin membuatnya bahagia. Tom pun ikut bersama majikan barunya ke New Orleans. Marie St. Clare. Istri St. Clare sakit-sakitan sehingga Nona Ophelia didatangkan dari Vermont untuk membantunya dalam mengurus rumah tanggah dan Nona Ophelia juga memiliki budak bernama Topsy yang di beli oleh St. Clare untuknya. Topsy sebenarnya anak yang baik namun ia sangat menjengkelkan dan setiap saat membuat kekacauan dirumah itu dan membuat nona Ophelia marah kepadanya. Awalnya Tom ditugaskan mengemudi kereta, menjaga kandang, tetapi karena terkesan oleh kecerdasan otak dan kemampuan bisnisnya, ia semaking dipercayai, hingga setahap demi setahap semua urusan pemasaran dan penyediaan untuk keluarga dipercayakan kepadanya.  Tom sangat dipercaya oleh majikannya . Tugas Tom  yang sebenarnya adalah untuk menjaga Eva kecil yang bahagia. Dan  dia sangat baik. Eva selalu menikmati dan  mendengar Tom bernyanyi.  Tom selalu menyanyikan hal-hal indah seperti tentang Yerusalem Baru, dan malaikat terang.
Persahabatan antara Eva dan Tom seiring dengan pertumbuhan Eva. Sulit untuk mengatakan dibagian mana dalam hatinya yang lembut itu Eva menyimpan rasa sayangnya terhadap pengasuhnya yang setia itu. Tom menyayanginya bagai sesuatu yang ringkih dan duniawi, tetapi ia memuji bagai makhluk suci disurga.  Tom dan Eva ketika membaca Alkitab selalu duduk diatas bangku kecil dalam sebuah dangau di ujung taman. Pada sore hari  ketika Eva dan Tom membaca Alkitab . Eva bangkit dan mengarahkan tangan kecilnya ke langit cahaya senja dan berkata aku akan pergi kesana tak lama lagi. Hati Tom mendadak seperti disayat sembilu, ia memperhatikan selama enam bulan Eva semakin kurus, kulitnya semakin pucat, dan napasnya tersengal-sengal. Nona Ophelia memperhatikan adanya batuk kering yang ringan, Ia sering menyampaikan kekkhwatirnya kepada St. Clare tetapi sepupunya itu menolak saran-saranya dengan gusar dan merajuk. Tetapi sebetulnya St. Clare itu juga gugup dan gelisah. Dua hari setelah, Alfred St. Clare dan Agustine berpisah. Eva yang terlalu banyak bermain  bersama sepupunya, sehingga kehabisan tenaga dan kondisinya memburuk dengan cepat. Akhirnya St. Clare bersedia pergi kedokter untuk meminta nasehat.  Namun setelah kondisi Eva memburuk dan dokter dipanggil, Marie ibunya mendadak bertingkah lain.  Marie memamerkan deritanya sebagai alasan dan pembelaan atas segala ,macam penderitaan setiap orang gara-gara tindakannya. Marie selalu menyalahkan orang lain padahal ia merupakan sumber penyebab kekacauan yang ada pada keluarganya. Ia  mencintai ibunya karena ia sosok yang penuh cinta dan semua keegoisan yang sering ditunjukkan oleh ibunya justru menyedihkan dan membigunkan hatinya.  Ada sesuatu dalam diri ibunya yang tidak bisa dipahami Eva tetapi ia selalu memakluminya.
Eva juga mempunyai perasaan serupa terhadap pembantunya. Segala sesuatu yang disaksikannya mengenai kejahatan dan sistem dalam keluarganya, telah merasuk satu persatu kedalam dirinya dan bertanya-tanya. Ketika Tom membacakan sesuatu untuk sahabatnya Eva,  Eva tiba-tiba berkata aku merasakan bahwa aku lebih senang mati, jika kematianku dapat menghentikan semua penderitaan.  Aku rela mati demi mereka yang menderita. Tom memandang anak itu dengan tulus.  Anak itu merasa semakin lema, ia bekata kepada ayahnya St. Clare bahwa ia akan meninggal dan meminta kepada ayahnya untuk mebebaskan para budaknya, Mammy, paman Tom dll.  Eva anak yang sangat tulus, dan ia mampu membuat Topsy luluh, dan bersedia untuk menjadi anak yang lebih baik. Paman Tom menhabiskan waktunya diruangan Eva. Anak itu selalu gelisah, dan baru akan tenang jika digendong dan Tom dengan gembira menggengdongnya. Kepada Tom anak itu menyampaikan firasat misteriusnya yang dirasakan jiwanya. Tom akhirnya tidak mau tidur lagi di kamarnya sendiri dan berbaring sepanjang malam di beranda.  Hal ini membuat hati Eva riang dan senang namun pada tengah malam ketika Tom pergi memanggil dokter, Eva Sakratul maut dan  ketika Tom Tiba dan semuanya mengeremuni Eva pun meninggal. Namun sebelum Eva meninggal, ia sempat membagikan Cindera mata kepada sahabat-sahabatnya beruba Helaian rambutnya dengan maksud bahwa ada orang yang selalu mencintainya.
Setelah kematian Eva, St. Clare  dalam banyak segi, ia orang yang istimewa, ia membaca Alkitab milik Eva denga serius dan jujur. Ia berpikir lebih bijaksana, Ia juga memulai langkah-langkah hukun yang diperlukan untuk pembebasan Tom. Sementara itu St. Clare semakin  akrab dengan Tom. Tom sangat gembira setelah ia tahu akan dimemerdekan oleh tuannya itu. Marie juga sangat kehilangan namun ia tetap menyalahkan para pelayannya atas kematian anaknya.  St. Clare terkena tusukan fatal ketika ia melerai perkelahian disebuah kafe dan menyebabkan ia meninggal. Ia meninggal begitu mendadak, Marie istrinya berkali-kali pingsan. Suaminya yang misterius itu meninggal tanpa meninggalkan pesan untuknya. Setelah kematian St. Clare Nona Ophelia kembali ke Vermont bersama Topsy. Ia juga tidak mampu menolong Tom karena Marie selalu histeris setiap membicarakan hal tersebut. Tom dan Adolph salah satu budak St. Clare pun di bawah ke gudang budak di New Orleans untuk dilelang.  Tom pun dibeli oleh Simon legree pemilik budak yang kejam. Dan memperlakukan Tom tanpa perikemanusian, dalam perjalanan di kapal uap barang-barang Tom dijual dan bajunya diganti dengan baju yang jelek, Untung Tom sempat menyelipkan Alkitabnya dalam kantong bajunya setelah mengganti baju.  Meskipun Tom telah memiliki nasib buruk, Eliza dan George memiliki keberuntungan dalam perjalanan menuju kebebasan. Ia  telah mencapai kebebasanya di Kanada. Diperkebunan milik legree Tom harus hidup dalam gubuk yang kumuh, kotor. Disana ia mendapat perlakuan kejam, legree, sambo dan Quimbo pembantu utama Legree. Tom memiliki suara yang sangat lemah lembut dan halus, disertai kebiasaan bersikap santun, sehingga memberikan kesan kepada Legree bahwa ia pasti pengecut dan mudah ditundukkan. Tom Selalu bersemangat meski keadaanya begitu buruk sehingga membuat tuannya semakin marah kepadanya dan membencinya. Tapi Tom, seorang pria iman religius yang mendalam,ia mengatakan kepada Legree bahwa ia dapat mengambil tubuhnya, namun ia tidak pernah bisa mengambil jiwanya, untuk itu milik Allah. Kesalehan Tom,  entah bagaimana menembus kefasikan Legree, membuatnya bertanya-tanya apakah ia memiliki kekuatan ilahi tersinggung. Seorang peminum berat, ia mulai berhalusinasi, mendengar suara-suara aneh dan melihat hantu. Dua budak wanita Cassy, ​​yang telah digunakan sebagai simpanan,dan Emmeline, yang ia berencana untuk memperkosa, berkonspirasi untuk bermain "supranatural" trik padanya.
Suatu malam, , Cassy datang ke Tom dan mencoba membujuknya untuk membunuh Legree dan  mengatakan ia akan membunuhnya sendiri jika ia cukup kuat untuk memegang senjata efektif. Tapi Tom menolak, mengatakan, "Bagus tidak pernah datang kejahatan. Aku lebih memotong tangan kanan saya " Tom kemudian mendesak Cassy untuk melarikan diri dengan Emmeline namun mengatakan ia sendiri tidak bisa bergabung dengan mereka, karena ia percaya Tuhan ingin dia untuk tinggal dan memberikan kenyamanan bagi budak-budak lainnya. Setelah berbicara atas risiko dan keuntungan yang mungkin terjadi, Cassy dan Emmeline memutuskan untuk melarikan diri tetapi mereka tidak segera pergi. Sebaliknya, mereka lari ke rawa-rawa sekitarnya untuk menciptakan kesan bahwa mereka telah melarikan diri. Kemudian, mereka menelusuri kembali langkah-langkah mereka dan bersembunyi di loteng rumah Legree itu. Di sana, mereka akan bekerja lebih "supranatural" kenakalan terhadap Legree untuk memakai dia turun sampai waktu yang tepat bagi mereka untuk melarikan diri. Legree mencari di rawa dan hutan dengan anjing pelacak tapi gagal untuk menemukan pelarian. Dalam keadaan frustrasi, ia menuduh Tom bersekongkol  dan memerintahkan dia untuk mengatakan apa yang dia tahu. Ketika Tom tidak responsif, Legree telah mencambuknya. Pemukulan berlanjut tanpa interupsi sampai Tom terbaring sekarat.    Walaupun demikian  Tom belum sepenuhnya habis daya. Kata-katanya yang menakjubkan dan doanya itu berhasil  mengetuk hati Sambo dan Quimbo.  Mereka pun mencuci luka-luka Tom dan memberinya tempat tidur yang kasar.
Surat Nona Ophelia kepada Nyonya Shelby terselib satu atau dua bulan di kantor pos. Dan tentu saja sebelum surat tersebut sampai Tom sudah menghilang.  Namun saat itu Tua Shelby sakit jadi mustahil untuk segera menanggapinya. Beberapa hari kemudian Tuan Shelby meninggal. Enam bulan kemudian George yang mendapat tugas dari ibunya di daerah selatan menyempatkan ke New Orleans dan mencari informasi soal Tom. George Shelby, yang telah mencari Tom tiba dan mengatakan dia akan mengambil Tom kembali ke Kentucky dengan dia. Tapi itu sudah terlambat. Tom meninggal ketika tuan George menemuinya didalam gubuk tanpa dendam di dalam hatinya. Sebelum ia bernafas terakhir, dia bahkan mengatakan ada yang  membuka pintu surga baginya, dan berharap bahwa Legree akan bertobat atas dosa-dosanya sehingga dia juga bisa masuk surga.
Shelby  menawarkan untuk membeli tubuh Tom dari Legree, tapi Legree mengatakan jijik "Saya tidak menjual orang negro yang mati. Anda dipersilakan untuk menguburnya di mana dan kapan Anda mau. Jadi George, dibantu oleh dua orang kulit hitam, mengambil tubuh dan menguburnya di sebuah bukit di luar batas perkebunan. Sementara itu kesehatan  memburuk, ia sakit setelah Cassy dan Emmeline menghantui  rumah dan properti. Dia minum berat, d ia tidur gelisah. Ada laporan di sekitar perkebunan kapas yang ia sakit parah. Suatu malam, Cassy dan Emmeline mengambil keuntungan dari kekacauannyauntuk  melarikan diri. Untungnya, mereka bertemu dengan George Shelby dan bersama-sama, naik kapal uap untuk perjalanannya. Pada saat dicabin  mereka bertemu Madame de Thoux,  wanita Prancis yang ternyata kakak George Harris, suami Eliza. Percakapan yang terjadi mengungkapkan bahwa Cassy adalah ibu Eliza. Setelah George Shelby mencapai Kentucky, ia membebaskan budak-budaknya. Tiga wanita-Emily, Cassy,
​​dan Emmeline pergi ke Kanada, di mana mereka bersatu kembali dengan George dan Eliza. Kemudian mereka bersama dengan Cassy, ​​meninggalkan Kanada menuju Afrika karena mendapat rekomendasi sebagai missionaris di salah satu pos di Afrika. 

Kamis, 20 Oktober 2011

Pendahuluan A. Wilayah Polongbangkeng Polongbangkeng adalah sebuah wilayah dibawah Pemerintahan Kabupaten Takalar Provinsi Sulawesi Selatan. Jarak dari ibu kota provinsi atau kota Makassar diperkirakan menempuh perjalanan kurang lebih 2 jam atau sekitar 50 km. Bila melihat latar historis, wilayah Polongbangkeng merupakan wilayah kesatuan adat yakni terdiri dari empat kesatuan adat; Bajeng, Malewang, Pangkalang, dan Lassang. Pembentukan Polongbangkeng diperkirakan pada tahun 1816, dimana pada waktu Inggris meninggalkan Hindia Belanda. Pada waktu itu daerah Polongbangkeng terdiri dari Malewang, Moncongkomba, Bontokadatto, Lassang dan Lantang serta daerah dai gaukang perkampungan yakni Pattalassang, Sompu, Bilacaddi, Pasoleang, Salaka, Sabintang, Tamasongo, Sambila, Sayowang dan anaauang. Dari beberapa daerah ini polongbangkeng dipimpin oleh Tumalompona Polongbangkeng yakni Daeng Manompo. Bila melihat latar geografis, Polongbangkeng merupakan wilayah agraris dengan sebagian besar lahannya cocok untuk menanami berbagai tanaman. Wilayah Polongbangkeng merupakan wilayah perbukitan dan gunung-gunung yang relatif rendah. Beberapa tanaman yang dapat dan cocok ditanami di wilayah ini antara lain jagung, padi, kelapa sawit, gula dan sebagainya. Salah satu komoditi yang diunggulkan sekitar tahun 1980-an dan cukup berkembang yakni tanaman gula. Ketika itu, tanah-tanah yang ada hanya ditanami padi dan jagung oleh masyarakat setempat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Perkembangan yang dapat terlihat dari tanaman gula yakni pendirian sebuah pabrik pengolahan gula di Polongbangkeng, tepatnya di Polongbangkeng Utara Kabupaten Takalar. B. Sejarah Berdirinya Pabrik Gula Takalar Dibentuk berdasarkan PP No. 19/1996, PT perkebunan Nusantara XIV adalah satu dari sekian Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dibidang agribisnis. PTPN XIV merupakan penggabungan kebun-kebun proyek pengembangan PTP Sulawesi. Maluku dan NTT yaitu eks PTPVII, PTP XXVIII, PTP XXXII dan PT Bina Mulia Ternak . PTPN XIV memiliki 18 unit perkebunan dan 25 unit pabrik pengolahan dengan komoditi kelapa sawit, kelapa hiprida, kelapa nias , kopi, gula, pala, pada area konsesi seluas 55.425,25 ha. Khusus komoditi gula PTPN XIV kini mengelolah tiga pabrik gula yaitu PG Camming dan PG Araso di kabupaten bone dan PG takalar di kabupaten takalar dengan total area seluas 14.312 ha.dalam setrahun ketiga pabrik ini memproduksi 36.000 ton ataau memasok 1,33% komsumsi gula nasional yang mencapai 2, 7 juta ton. Pabrik Gula (PG) Takalar PTPN XIV beroperasi di Polongbangkeng sejak tahun 1982. Sebelumnya beropersi dengan nama PTP XXIV-XXV. PG Takalar PTPN XIV adalah peralihan dari PT Madu baru, yaitu sebuah perusahaan Hamengkubuwono yang sebelumnya telah berdiri dan membebaskan sebagian tanah petani sejak tahun 1978. Namun pada tahun 1980 PT Madu Baru mundur dari rencana pengolahan perkebunan tebu setelah terjerat kasus penyelewengan dana pembebasan tanah , sehingga digantikan oleh PTPN XIV berdasarkan SK Bupati Takalar tahun 1980. c. Metode Penelitian Prosedur yang digunakan dalam penelitian pabrik gula Takalar di desa Pa’rappunganta kecamatan Polongbangkeng Utara kabupaten Takalar ialah metode penelitian sejarah. Pengumpulan sumber diawali dengan studi pustaka, kemudian ditelusuri lebih lanjut pada beberapa dokumen pemerintah yang telah diterbitkan. Lebih lanjut diadakan pula pengamatan langsung terhadap obyek penelitian dan wawancara dengan beberapa pelaku sejarah di kecamatan Polongbangkeng Utara (desa Pa’rampunganta dan PTPN sendiri). Selanjutnya bahan sumber diseleksi dan dianalisis sesuai dengan subyek penelitian. Terakhir, data tersebut diramu sedemikian rupa sehingga menghasilkan cerita sejarah yang imajinatif dan kritis sehingga peristiwa masa lalu terkesan ”hidup” kembali dalam ruang historiografi. Pembahasan A. Perekonomian Polongbangkeng Polongbangkeng dahulu hingga sekarang adalah wilayah yang strategis dari segi tanaman yaitu sangat cocok untuk ditanami berbagai jenis komoditi, diantaranya Padi, kelapa sawit, Jagung, Tapioka, dan Tebu. Di daerah ini, komoditi padi dan jagung lebih duluan ada untuk dikembangkan oleh masyarakat setempat. Barulah terhitung tahun 80-an tebu menjadi komoditi unggulan di Polongbangkeng untuk dikembangkan. Sekitar puluhan bahkan ratusan hektar lahan untuk padi dan jagung kemudian diganti dengan menanami tebu. Bagi masyarakat Polongbangkeng, tebu merupakan satu-satunya yang diharapkan untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidup mereka. Kebutuhan itu diantaranya biaya makan sehari-hari, biaya sekolah, dan yang lebih penting untuk biaya mendirikan tempat tinggal mereka. Dengan melihat perkebunan tebu yang cukup berhasil, kemudian oleh pemerintah membangun sebuah pabrik gula di Takalar tepatnya di Polongbangkeng Utara. Pabrik ini dikelola oleh BUMN yang dikontrak oleh PTPN XIV (Persero) Pabrik Gula Takalar. Sementara karyawan yang bekerja di pabrik tersebut sebahagian besar berasal dari warga setempat. Akan tetapi, menurut tokoh masyarakat yang kami wawancarai mengatakan bahwa dulunya ada masyarakat yang tidak mau kerja di pabrik itu dengan alasan gengsi Karena gajinya yang sedikit disebutkan sekitar Rp.75. Sementara perkembangan pabrik ini cukup besar, mulai dari produksi hingga keuntungan yang diperoleh dari adanya tebu tersebut. Ketika itu, lagi-lagi menurut tokoh masyarakat menyatakan bahwa sekitar tahun 1981, produksi gula di Pabrik itu meningkat. Menurutnya dua Gudang dengan ukuran 100 x 60 meter dipenuhi oleh karung gula, bahkan kantor pun dijadikan tempat penyimpanan gula. Tetapi, sebelumnya berkaitan dengan lahan tebu yang digarap oleh pabrik gula yang sebelumnya digarap warga sebab lahan ini menurutnya merupakan milik Negara kemudian dikontrak oleh pihak pabrik. B. Kepemilikan Lahan/Tanah Reaksi petani atas pembangunan pabrik telah menunjukkan penolakan sejak PT. Madu Baru berdiri. Tidak adanya sosialisasi dan keterlibatan masyarakat oleh dikeluarkannya izin sepihak pembagunan pabrik serta penetapan ganti rugi yang sangat tak sebangding yaitu 10/m2, adalah alasan penolakan petani. Bahkan pembebasan lahan berjalan penuh dengan manipulasi dan intimidasi. Pengrusakan dan pengambilan tanah secara paksa, pemukulan, penangkapan atas tuduhan kriminal, penembakan dan bahkan pembunuhan. Sebagai contoh pada November 1978 Lewa Dg. Rowa, seorang petani ditemukan tewas dengan kaki tergantung. Yang kasusnya tak pernah dusut sampai hari ini. Setelah peralihan PT Madu Baru ke PTPN XIV intimidasi masih terus berlanjut untuk mempercepat penguasaan lahan petani. Bahkan diperparah dengan mencap warga yang menolak pembebasan lahan sebagai PKI. Adalah makar setiap tindakan yang tak sejalan atas kebijakan pemerintah. Ini adalah pola standar di masa itu yang digunakan Negara untuk mematahkan perlawanan. Karaeng atau golongan keturunan bangsawan turut berperan dalam upaya pembebasan lahan. Di tengah masyarakat kelompok ini memiliki posisi dan wewenang lebih tiggi bahkan menempati jabatan dalam sruktur pemerintahan. Selain informan mereka juga mengelabui dan merepresi setiap bentuk penolakan petani. Atas SK Bupati Takalar tahun 1980 izin HGU diterbitkan selama 25 tahun bagi beropersinya pabri gula PTPN XIV . ditipu oleh status tanah dan jani bahwa petani akan kembali setelah masa HGU berakhir membuat warga terpaksa menandatangani perjanjian dab menerimah pembayaran ganti rugi atas tanah . ditambah posisi warga yang tersudutkan oleh intimidasi. Meski begitu sejumlah petani tak sedikit pun pernah mendapatkan ganti rugi. Lebih dari 6500 m² lahan dikuasai pabrik gula PTPN XIV , 4000 m² lahan tersebar di 12 desa di dua kecamatan yaitu Polongbangkeng Utara dan Polonbangkeng Selatan Kabupaten Takalar 2500 m² lahan tersebar di Gowa dan Jeneponto. Penguasaan lahan secara besar-besaran oleh korporasi Negara ini adalah penghilangan sumber kehidupan petani. MengeMengenai perjanjian 25 tahun yang selama inl


Pendahuluan
A.    Wilayah Polongbangkeng
                  Polongbangkeng adalah sebuah wilayah dibawah Pemerintahan Kabupaten Takalar Provinsi Sulawesi Selatan. Jarak dari ibu kota provinsi atau kota Makassar diperkirakan menempuh perjalanan kurang lebih 2 jam atau sekitar 50 km. Bila melihat latar historis, wilayah Polongbangkeng merupakan wilayah kesatuan adat yakni terdiri dari empat kesatuan adat; Bajeng, Malewang, Pangkalang, dan Lassang. Pembentukan Polongbangkeng diperkirakan pada tahun 1816, dimana pada waktu Inggris meninggalkan Hindia Belanda. Pada waktu itu daerah Polongbangkeng terdiri dari Malewang, Moncongkomba, Bontokadatto, Lassang dan Lantang serta daerah dai gaukang perkampungan yakni Pattalassang, Sompu, Bilacaddi, Pasoleang, Salaka, Sabintang, Tamasongo, Sambila, Sayowang dan anaauang. Dari beberapa daerah ini polongbangkeng dipimpin oleh Tumalompona Polongbangkeng yakni Daeng Manompo.
                  Bila melihat latar geografis, Polongbangkeng merupakan wilayah agraris dengan sebagian besar lahannya cocok untuk menanami berbagai tanaman. Wilayah Polongbangkeng merupakan wilayah perbukitan dan gunung-gunung yang relatif rendah. Beberapa tanaman yang dapat dan cocok ditanami di wilayah ini antara lain jagung, padi, kelapa sawit, gula dan sebagainya. Salah satu komoditi yang diunggulkan sekitar tahun 1980-an dan cukup berkembang yakni tanaman gula. Ketika itu, tanah-tanah yang ada hanya ditanami padi dan jagung oleh masyarakat setempat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Perkembangan yang dapat terlihat dari tanaman gula yakni pendirian sebuah pabrik pengolahan gula di Polongbangkeng, tepatnya di Polongbangkeng Utara Kabupaten Takalar.

B.     Sejarah Berdirinya Pabrik Gula Takalar
Dibentuk berdasarkan  PP No. 19/1996, PT perkebunan Nusantara XIV adalah satu dari sekian Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dibidang agribisnis. PTPN XIV merupakan penggabungan kebun-kebun proyek pengembangan PTP Sulawesi. Maluku dan NTT yaitu eks PTPVII, PTP XXVIII, PTP XXXII dan PT Bina Mulia Ternak . PTPN XIV memiliki 18 unit perkebunan dan 25 unit pabrik pengolahan dengan komoditi kelapa sawit, kelapa hiprida, kelapa nias , kopi, gula, pala, pada area konsesi seluas 55.425,25 ha. Khusus komoditi gula PTPN XIV kini mengelolah tiga pabrik gula yaitu PG Camming dan PG Araso di kabupaten bone dan PG takalar di kabupaten takalar dengan total area seluas 14.312 ha.dalam setrahun ketiga pabrik ini memproduksi 36.000 ton ataau memasok 1,33% komsumsi gula nasional yang mencapai 2, 7 juta ton.
Pabrik Gula (PG) Takalar PTPN XIV beroperasi di Polongbangkeng sejak tahun 1982. Sebelumnya beropersi dengan nama PTP XXIV-XXV. PG Takalar PTPN XIV adalah peralihan dari PT  Madu  baru, yaitu sebuah perusahaan Hamengkubuwono yang sebelumnya telah berdiri dan membebaskan sebagian tanah petani sejak tahun 1978. Namun pada tahun 1980 PT Madu Baru mundur dari rencana pengolahan perkebunan tebu setelah terjerat kasus penyelewengan dana pembebasan tanah , sehingga digantikan oleh PTPN XIV berdasarkan SK Bupati Takalar tahun 1980.

c.       Metode Penelitian
Prosedur yang digunakan dalam penelitian pabrik gula Takalar di desa Pa’rappunganta kecamatan Polongbangkeng Utara kabupaten Takalar ialah metode penelitian sejarah. Pengumpulan sumber diawali dengan studi pustaka, kemudian ditelusuri lebih lanjut pada beberapa dokumen pemerintah yang telah diterbitkan. Lebih lanjut diadakan pula pengamatan langsung terhadap obyek penelitian dan wawancara dengan beberapa pelaku sejarah di kecamatan Polongbangkeng Utara (desa Pa’rampunganta dan PTPN sendiri). Selanjutnya bahan sumber diseleksi dan dianalisis sesuai dengan subyek penelitian. Terakhir, data tersebut diramu sedemikian rupa sehingga menghasilkan cerita sejarah yang imajinatif dan kritis sehingga peristiwa masa lalu terkesan ”hidup” kembali dalam ruang historiografi.










Pembahasan
A.       Perekonomian Polongbangkeng
            Polongbangkeng dahulu hingga sekarang adalah wilayah yang strategis dari segi  tanaman yaitu sangat cocok untuk ditanami berbagai jenis komoditi, diantaranya Padi, kelapa sawit, Jagung, Tapioka, dan Tebu. Di daerah ini, komoditi padi dan jagung lebih duluan ada untuk dikembangkan oleh masyarakat setempat. Barulah terhitung tahun 80-an tebu menjadi komoditi unggulan di Polongbangkeng untuk dikembangkan. Sekitar puluhan bahkan ratusan hektar lahan untuk padi dan jagung kemudian diganti dengan menanami tebu.
            Bagi masyarakat Polongbangkeng, tebu merupakan satu-satunya yang diharapkan untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidup mereka. Kebutuhan itu diantaranya biaya makan sehari-hari, biaya sekolah, dan yang lebih penting untuk biaya mendirikan tempat tinggal mereka.
            Dengan melihat perkebunan tebu yang cukup berhasil, kemudian oleh pemerintah membangun sebuah pabrik gula di Takalar tepatnya di Polongbangkeng Utara. Pabrik ini dikelola oleh BUMN yang dikontrak oleh PTPN XIV (Persero) Pabrik Gula Takalar. Sementara karyawan yang bekerja di pabrik tersebut sebahagian besar berasal dari warga setempat. Akan tetapi, menurut tokoh masyarakat yang kami wawancarai mengatakan bahwa dulunya ada masyarakat yang tidak mau kerja di pabrik itu dengan alasan gengsi Karena gajinya yang sedikit disebutkan sekitar Rp.75.
            Sementara perkembangan pabrik ini cukup besar, mulai dari produksi hingga keuntungan yang diperoleh dari adanya tebu tersebut. Ketika itu, lagi-lagi menurut tokoh masyarakat  menyatakan bahwa sekitar tahun 1981, produksi gula di Pabrik itu meningkat. Menurutnya dua Gudang dengan ukuran 100 x 60 meter dipenuhi oleh karung gula, bahkan kantor pun dijadikan tempat penyimpanan gula.
                  Tetapi, sebelumnya berkaitan dengan lahan tebu yang digarap oleh pabrik gula yang sebelumnya digarap warga sebab lahan ini menurutnya merupakan milik Negara kemudian dikontrak oleh pihak pabrik.




B.        Kepemilikan Lahan/Tanah
                  Reaksi petani atas pembangunan pabrik telah menunjukkan penolakan sejak PT. Madu Baru berdiri. Tidak adanya sosialisasi dan keterlibatan masyarakat oleh dikeluarkannya izin sepihak pembagunan pabrik serta penetapan ganti rugi yang sangat tak sebangding yaitu 10/m2, adalah alasan penolakan petani. Bahkan pembebasan lahan berjalan penuh dengan manipulasi dan intimidasi. Pengrusakan dan pengambilan tanah secara paksa, pemukulan, penangkapan atas tuduhan kriminal, penembakan dan bahkan pembunuhan. Sebagai contoh pada November 1978 Lewa Dg. Rowa, seorang petani ditemukan tewas dengan kaki tergantung. Yang kasusnya tak pernah dusut sampai hari ini. Setelah peralihan PT Madu  Baru ke PTPN XIV intimidasi masih terus berlanjut untuk mempercepat penguasaan lahan petani.  Bahkan diperparah dengan mencap warga yang menolak pembebasan lahan sebagai PKI. Adalah makar setiap tindakan yang tak sejalan atas kebijakan pemerintah. Ini adalah pola standar di masa itu yang digunakan Negara untuk mematahkan perlawanan.
                  Karaeng atau golongan keturunan bangsawan turut berperan dalam upaya pembebasan lahan. Di tengah masyarakat kelompok ini memiliki posisi dan wewenang lebih tiggi bahkan menempati jabatan  dalam sruktur pemerintahan. Selain informan mereka juga mengelabui dan merepresi setiap bentuk penolakan petani. Atas SK Bupati Takalar tahun 1980 izin HGU diterbitkan selama 25 tahun bagi beropersinya pabri gula PTPN XIV . ditipu oleh status tanah dan jani bahwa petani akan kembali setelah masa HGU berakhir membuat warga terpaksa menandatangani perjanjian  dab menerimah pembayaran ganti rugi atas tanah . ditambah posisi warga yang tersudutkan oleh intimidasi. Meski begitu sejumlah petani tak sedikit pun pernah mendapatkan ganti rugi. Lebih dari 6500 m² lahan dikuasai pabrik gula PTPN XIV , 4000 m² lahan tersebar di 12 desa di dua  kecamatan yaitu Polongbangkeng Utara dan Polonbangkeng Selatan Kabupaten Takalar 2500 m² lahan tersebar di Gowa dan Jeneponto. Penguasaan lahan secara besar-besaran oleh korporasi Negara ini adalah penghilangan sumber kehidupan petani.
                  Mengenai kepemilikan tanah, selanjutnya menuai banyak masalah. Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya bahwa hal ini dapat dikaitkan dengan posisi atau kedudukan seorang Karaeng di wilayah Polongbangkeng. Salah satu warga mengutarakan bahwa dahulunya lahan tersebut sepenuhnya dimiliki oleh seorang Karaeng dengan posisinya sebagai penguasa saat itu. Saat itu Karaeng tersebut menjualnya kepada pihak Belanda untuk di olah menjadi lahan perkebunan dengan harga tak diketahui. Nah, sekarang menjadi perbincangan berbagai kalangan, bahwa lahan tersebut ada yang mengatakan adalah milik pemerintah. Hanya saja masyarakat setempat memanfaatkan untuk diolah sebagai lahan pertanian. Menurut salah satu pemerintah setempat ( Nurdin Tula S. Sos) Kepala Desa Pa’rappunganta, bahwa sebenarnya masyarakat dengan dalihnya menganggap bahwa tanah itu milik mereka, karena mereka telah mengolahnya puluhan tahun lamanya itu salah. Tanah tersebut adalah milik Pemerintah, hanya saja ada sebuah peraturan atau ketentuan yang telah ditetapkan, seperti ketika tanah itu dikelola oleh masyarakat selama 3 tahun, maka tanah itu miliknya. Namun, jika dalam waktu 3 tahun sipengolah meninggalkan lahan tersebut maka tanah itu milik pemerintah. Mengenai perjanjian 25 tahun yang selama ini dipermasalakan masyarakat itu hanya merupakan kesalah pahaman sebab tanah itu disewa dalam jangkah 25 tahun setelah 25 tahun tanah itu kembali ke Negara bukan ke masyrakat.
                  Lebih lanjut lagi, dengan kontrak 25 tahun oleh PG Takalar, maka masyarakat kembali menegaskan bahwa kontrak itu jika telah mencapai batas waktunya maka dikembalikan kepada masyarakat. Namun, lebih jauh ke belakang tanah itu menjadi persengkataan karena kesalahpahaman. Bukti pembebasan lahan pun menjadi tanda tanya besar. Oleh tokoh masyarakat setempat, menyatakan bahwa bukti pembebasan lahan itu ada, namun kalau masyarakat membandingkan jumlah pembebasan dahulu dengan sekarang itu mustahil. Karena dahulu uang masih susah didapatkan, sekiranya Rp.1 berbanding Rp 100.000,-. Nah kalau masyarakat setempat melihat bahwa pembebasan lahan tidak sepantas dengan jumlahnya maka yang timbul adalah masalah.









gambar

Foto(365).jpg
            (Gambar 1). Wawancara dengan Kepala Desa.

Foto(403).jpg

Ingatlah Sejarah...sebab sejarah itu mengungkap pesan-pesan perjuangan yang akan mendorong pembangunan bangsa kita Indonesia


Nama  : Widya Ningsih
NIM    : F811 08 257
Jurusan : Ilmu Sejarah
Tugas  : Peristwa-peristiwa penting di Indonesia Bagian Timur abad ke-20

A.     Konferensi Malino

Konferensi Malino adalah suatu konferensi yang diadakan pada tanggal 17-20 Juli 1946 di Kota Malino, Sulawesi Selatan, oleh pemerintah Belanda (NICA). Konferensi ini dihadiri oleh 39 orang dari 15 daerah dengan tujuan membahas rencana pembentukan negara-negara bagian yang berbentuk federasi di Indonesia serta rencana pembentukan negara yang meliputi daerah-daerah di Indonesia bagian Timur.
B.    Pembebasan Irian Barat
Dalam melaksanakan atau perjuangan membebaskan wilayah Irian Barat, maka ditempuh dengan dua cara, yaitu;
1.       Perjuangan Diplomasi
a.      Upaya Perundingan dengan Belanda
Menurut ketentuan Konferensi Meja Bundar ( KMB ), masalah Irian Barat ditunda penyelesaiannya setahun kemudian. Oleh karena itu, pada waktu berlangsung upacara pengakuan kedaulatan, wilayah Irian barat tidak termasuk sebagai daerah RIS.
Berdasarkan keputusan KMB, semestinya pada akhir tahun 1950 sudah ada upaya Belanda untuk mengembalikan Irian Barat kepada pihak Indonesia. Akan tetapi, tampaknya keputusan KMB yang berkaitan dengan Irian Barat tidak berjalan lancar. Belanda tampak ingin tetap mempertahankan Irian Barat. Oleh karena itulah, Indonesia berusaha mengembalikan Irian Barat melalui upaya diplomasi dan berunding langsung dengan Belanda.
Beberapa kabinet pada masa demokrasi liberal juga memiliki program pengembalian Irian Barat ke pangkuan Republik Indonesia. Setiap kabinet mencoba melakukan perundingan dengan Belanda. Perundingan itu misalnya pada masa Kabinet Natsir, Sukiman, Ali Sastroamidjojo dan Burhanuddin Harahap. Bahkan pada masa Kabinet Burhanudin Harahap diadakan pertemuan antara Menteri Luar Negeri Anak Agung dan Luns di Den Haag. Akan tetapiperundingan-perundingan itu tidak berhasil mengembalikan Irian Barat.
b.      Upaya Diplomasi melalui PBB
Sejak tahun 1953 usaha melalui forum PBB dilakukan oleh Indonesia. Masalah Irian barat setiap tahun selalu diusulkan untuk dibahas dalam Sidang Umum PBB. Sampai dengan Desember 1957, usaha malalui forum PBB itu juga tidak berhasil. Sebabnya dalam pemungutan suara, pendukung Indonesia tidak mancapai 2/3 jumlah suara di Sidang Umum PBB.
c.      Pembentukan Pemerintahan Sementara
Perjuangan pembebasan Irian Barat juga ditempuh melalui politik dalam negeri. Bertepatan dengan HUT Proklamasi Kemerdekaan RI ke- 11, tanggal 17 Agustus 1956, Kabinet Ali Sastroamijoyo membentuk Pemerintahan Sementara Irian Barat. Tujuan pembentukan pemerintahan sementara dalam hal ini adalah pernyataan pembentukan Propinsi Irian Barat sebagai bagian dari RI.
Propinsi Irian Barat yang terbentuk itu meliputi wilayah Irian yang masih diduduki Belanda ditambah daerah Tidore, Oba, Patani dan Wasile di Maluku Utara. Pusat pemerintahan Propinsi Irian Barat berada di Soasiu, Tidore Maluku. Sebagai Gubernurnya Sultan Zaenal Abidin Syah ( Sultan Tidore ). Pelantikannya dilangsungkan tanggal 23 September 1956.
Akibat dari pembentukan pemerintahan sementara Propinsi Irian Barat, antara lain Belanda makin terdesak secara politis. Selain itu Belanda menyadari bahwa Irian barat merupakan bagian Indonesia yang berdaulat.
d.      Pemogokan dan Nasionalisasi Berbagai Perusahaan.
Selain melalui bidang politik usaha perjuangan untuk membebaskan Irian Barat, juga dilancarkan melalui bidang sosial ekonomi. Pada waktu perjuangan pengembalian Irian Barat melalui Sidang Umum PBB pada tahun 1957, Menteri Luar Negeri Indonesia, Subandrio menyatakan akan menempuh jalan lain. Jalan lain yang dimaksud Subandrio memang bukan senjata tetapi berupa konfrontasi ekonomi.
Tanggal 18 Nopember 1957 diadakan gerakan pembebasan Irian Barat dengan melakukan rapat umum di Jakarta. Rapat umum itu diikuti dengan pemogokan total oleh kaum buruh yang bekerja di perusahaan-perusahaan Belanda pada tanggal 2 Desember 1957.
Setelah itu terjadilah serentetatn pengambilalihan ( nasionalisasi ) modal dan berbagai perusahaan milik Belanda. Pengambilalihan tersebut semula dilakukan spontan oleh rakyat. Akan tetapi, kemudian diatur dengan Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 1958. Beberapa contoh perusahaan yang diambilalih oleh Indonesia, antara lain :
a. Perbankan seperti Nederlance Handel Maat schappij (namanya kemudian menjadi Bank Dagang Negara).
b. Perkapalan .
c. Perusahaan Listrik Philips.
d. Beberapa perusahaan perkebunan.
Untuk meningkatkan gerakan dan memperkuat persatuan rakyat Indonesia tanggal 10 Februari 1958 permerintah membentuk Front Nasional Pembebasas Irian Barat
2.      Perjuangan dengan Konfrontasi Bersenjata
Secara politik Irian Barat belum berhasil,untuk itu Indonesia mencari alternatif lain, yakni perjuangan dengan konfrontasi bersenjata. Apa saja yang dimaksud dengan perjuangan bersenjata itu ? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kita dapat menelaah uraian berikut ini.
a.       Perjuangan Melalui Trikora
Berbagai cara dan usaha Indonesia untuk membebaskan Irian Barat belum menunjukan hasil yang nyata. Belanda makin bersikap keras dan tidak mau mengalah. Bahkan, Belanda kemudian menyatakan bahwa Irian Barat merupakan wilayah Belanda sebagai bagian dari Nederlands. Oleh belanda, Irian Barat disebut dengan Nederlans-Nieuw Gunea. Menghadapai kenyataan bahwa berbagai cara yang ditempuh belum berhasil maka Indonesia maningkatkan konfrontasi di segala bidang. Tanggal 17 Agustus 1960 Indonesia memutuskan hubungan diplomatik dengan Belanda.
Perjuangan pembebesan Irian Barat selanjutnya diarahkan dengan cara militer.Untuk menghadapi komfrontasi, pemerintahan melakukan perjanjian pembelian senjata dari luar negeri, seperti dengan Uni soviet. Selain itu, Indonesia juga mencari dukungan dengan negara-negara lain.
Melihat aksi Indonesia,Belanda tidak tinggal diam, Bulan April 1961 Belanda membentuk Dewan Papua. Dewan ini akan menyelenggarakan penentuan nasib sendiri bagi rakyat Irian Barat. Bahkan lebih lanjut, Belanda menunjukkan keberanian dan kekuatannya dengan melakukan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Membentuk Negara Boneka Papua dengan lagu dan bendera Papua.
b. Mendatangkan bantuan dan mengirimkan pasukan dengan kapal perangnya ke perairan Irian, antara lain kapal Karel Doorman.
c. memperkuat angkatan perang Belanda di Irian Barat.
Dengan kenyataan itu, perjuangan pembebasan Irian Barat secara militer tampaknya tidak mungkin dihindarkan.
Tanggal 19 Desember 1961 melalui rapat umum di Yogyakarta, Presiden Soekarno Mencanangkan TRIKORA (Tri Komanda Rakayat),dan berikut isi TRIKORA :
a. Gagalkan pembentukan Negara papua
b. Kibarkan Sang merah putih di Irian Barat.
c. Bersiaplah untuk mobilisasi umum guna mempertahankan kemerdekaan dan kesatuan Tanah air.
b.      Operasi Militer dibawah Komando Mandala Sebagai tindak lanjut program TRIKORA, Presiden Soekarno membentuk Mandala pembebasan Irian Barat. Yang dibentuk pada tanggal 2 Januari 1962 yang dipimpin oleh Mayor Jendral Suharto. Pusat dari komanda mandala berada di Ujungpandang untuk melaksanakan Trikora. Untuk melaksanakan tugas itu, Komando Mandala melakuakan langkah-langkah berikut:
a. merencanakan,mempersiapkan dan melaksanakn operasi militer
b. mengembangkan situasi militer di wilayah Provinsi Irian Barat
Dalam rangka mempersiapkan operasi militer. Komando Mandala telah tahapan perjuangan.Pada bulan Maret sampai Agustus 1962 telah dimulai pendaratan pasukan ABRI dan sukarelawan dari laut & udara,dengan mendaratkan pasukan ditempatnya,misalnya:
a. Operasi Banteng di Fak-Fak Dan Kaimana
b. Operasi Srigala di Sorong dan Teminabiuan
c. Operasi Naga di Merauke
d. Operasi Jatayu di Sorong,Kaimana,dan Merauke
Pada tahapan persiapan dan infiltrasi telah terjadi insiden pertempuran di Laut Aru pada tanggal 15 Januari 1962.Pada waktu itu kapal RI motor terpedo boat Macan Tutul yang sedang patroli diserang oleh Belanda.Terjadilah pertempuran akan tetapi kapal RI Macan Tutul terbakar dan tenggelam. Dalam insiden ini meniggalah Komodor Yos Sudarso dan Kapten Laut Wiratno Gerakan infiltrasi terus dilakukan.Pasukan mulai mendarat dan menguasai beberapa daerah di Irian Barat. Berikut para sukarelawan dan sukarelawati. Bendera merah putih mulai dipancangkan di berbagai daerah. 
c.       Rencana Bunker
Melihat pasukan Indonesia itu, Belanda mulai khawatir dan kewalahan. Dunia Internasional mangetahui dan mulai khawatir Amerika serikat mulai menekan Belanda agar mau beruding. Ellswoth Bunker, seorang diplomat AS ditunjuk sebagai penengah. Bunker selanjutnya mengusulka pokok-pokok penyalsaia masalah Irian Barat secara damai. Poko-poko usulan Bunker itu,antara lain berisi sebagai berikut.
a. Belanda akan menyarahkan Irian Barat kepada Idonesia melalui badan PBB, yAkni UNTEA(United Nations Temporary Executive Authority)
b. Pemberian hak bagi rakyat Irian Barat untuk menetukan pendapat tentang kedudukan Irian Barat. Pokok tersebut dikenal dengan Rencana Bunker. Berdasarkan Rencana tersebut maka pada tanggal 15 Agustus 1962 tercapailah persetujuan antara indonesia dan belanda yang dikenal dengan Persetujuan New York. Adapun isi Perjanjian New York, antara lain:
a. Belanda harus sudah menyerahkan Irian Barat kepada UNTEA selambat-selambatnya 1 Oktober 1962. Bendera Belanda diganti dengan bendera PBB
b. Pasukan Yang sudah ada di Irian Barat tetap tinggal di Irian Barat dan dibawah kekuasaan UNTEA
c. Angkatan perang Belanda berangsur-angsur ditarik dan dikembalikan ke negeri Belanda.
d. Bendera Indonesia malai berkibar di Irian Barat disamping bendera PBB sejak tanggal 31 Desember 1962
e. Pemerintah RI akan menerima pemerintahan Irian Barat dari UNTEA selambat-lambatnya tanggal 1 Mei 1963
d.  Akhir Konfrontasi Irian Barat Dan Papua
Setelah perundingan di New York,datanglah pemerintah untuk tembak-menembak antara kedua pihak.Dengan demikian Operasi Jayawijwya batal dilancarkan. Sebagai pelaksanaan isi perjanjian new york secara resmi belanda menyerahkan irian baratkepada UNTEA. Pada tanggal 1 mei 1963 PBB menyerahkan Irian Barat kepada Indonesia. Penyerahan Itu dengan syarat pemerintah Indonesia mengadakan pungutan pendapat rakyat. Dengan damikian, Berakhiralah kekuasaan Belanda di Indonesia.Dan kemudian Irian Barat diganti menjadi menjadi Irian Jaya dan bergabung dengan Republik Indonesia
C.    Gerakan DI/TII Kahar Muzakar
Pemerintah berencana membubarkan Kesatuan Gerilya Sulawesi Selatan (KGSS) dan anggotanya disalurkan ke masyarakat. Tenyata Kahar Muzakar menuntut agar Kesatuan Gerilya Sulawesi Selatan dan kesatuan gerilya lainnya dimasukkan delam satu brigade yang disebut Brigade Hasanuddin di bawah pimpinanya. Tuntutan itu ditolak karena banyak diantara mereka yang tidak memenuhi syarat untuk dinas militer. Pemerintah mengambil kebijaksanaan menyalurkan bekas gerilyawan itu ke Corps Tjadangan Nasional (CTN). Pada saat dilantik sebagai Pejabat Wakil Panglima Tentara dan Tetorium VII, Kahar Muzakar beserta para pengikutnya melarikan diri ke hutan dengan membawa persenjataan lengkap dan mengadakan pengacauan. Kahar Muzakar mengubah nama pasukannya menjadi Tentara Islam Indonesia dan menyatakan sebagai bagian dari DI/TII Kartosuwiryo pada tanggal 7 Agustus 1953. Tanggal 3 Februari 1965, Kahar Muzakar tertembak mati oleh pasukan TNI.

D.    Konflik di Maluku
a.      Latar Belakang
Sejak abad ke-17 VOC telah mengambil kebijakan yang memisahkan antara penduduk yang beragama islam dan kristen,oleh karena itu ada pemukiman orang-orang kristen. Kecuali Kota Ambon dan beberapa daerah di orang k4isten. kecuali ambon dan beberapa daerah di kotamadya Ambon ada Penduduknya yang beragama islam dan juga beragama kristen.
akaebijakan pemisahan ini ternyata juga berakibat pada kehidupan yang lain. Salah satu bidang yang penting adalah bidang pendidikan. Penyelenggaraan pendidikan ini terkait dengan kegiatan gereja dan pengembangan ajaran krinten. tentunya hal ini tidak dapat diikuti oleh penduduk muslim. mulai abad ke-18 sudah ada beberapa sekolah yang diasauh oleh gugu-gugu lokal. kegiatan pendidikan makain berkembang. orang-orang kristen menjadi kelompok terpelajar, sedang umat Islam makin tertinggal. Orang-orang Kristen umumnya menjadi pegawai pemerintah. Kedudukan ini makin memperkuat orang Kristen baik secara sosial maupun ekonomi. perubahan terjadi mulai masa kemerdekaan dan terutama masa orde baru. Dengan berkembangnya perkebunan, pertambangan dan indrustri kehutanan yang tersebar di Maluku telah mengangkat kondisi perekonomian orang-orang Islam. Mereka umumnya hidup dengan berdagang. Kebijakan Belanda yang kemudian melahirkan dua kelompok sosial ini tentu tidak menguntungkan bagi pemerintah Indonesia. hal itu disebabkan sewaktu-waktu kondisi tersebut dapat menimbulkan konflik.
b.      Munculnya konflik
Konflik dimaluku terjadi beberapa kali atau tahapan, yaitu:
1)      Tahap pertama
Pada tanggal 19 janjuari 1999 telah terjadi pertikaian antara seorang sopir angkot dengan dengan preman di terminal batu merah. p[eristiwa meluas menjadi konflik antara kelompok islam dan kristen. keesokan harinya tidak diketahui sebabnya terjadi tabrakan di berbagai sudut kota ambon. konsentrasi masa terjadi. kelompok Kristen berkumpul di gereja, terutama di gereja maranatha. Sementara itu, kelompok Islam berkumpul di masjid, terutama al Fatah. orang- orang kristen memakai ikat kepala berwarna merah, dan orang islam berwarna putih. pasar orang berdagang orang makasar,bugis, dan buton diserang dan dibakar. senjata yang digunakan tahap pertama ini adla senjata trasisional, (parang dan tombak).
2)      Tahap kedua
Konflik ini terjadi tanggal 24 juli 1999. pada hari itu sejumlah pusat perekonomian di jl. aj. patty dibakar. Keduanya sudah menggunakan senjata api rakitan. dan suasana makin mengecam. dan ini meluas ke pulau Seram. pada tanggal 18-19 agustus 1999 sejumlah negeri Islam menyerang negeri Piru yang mayoritas penduduknya Kristen. konflikbesar-besaran terjadi di Ambon pada tanggal 26-30 november 1999. Pada tanggal 12 desember 1999 presidan Abdurahman Wahid dan wakil presiden megawati berkunjung ke Ambon untuk menenangkan masyarakat menjelang hari raya umat islam dan umat Kristen. Dem,ikian konflik terjadi beberapa kali, ketiga dan keempat. tentu ini mengganggu stabilitas nasional.
E.     Kerusuhan di Poso
Konflik juga terjadi di poso. dan berkembang menjadi konflik etnis dan agama. Struktur sosial masyarakat poso yang plural dangat rawan konflik. penduduk kabupaten poso terdapat 2 kelompok, yakni kelompok suku asli dan pendatang. kelompok suku asli terdiri 2 kelompok.
a. kelompok yang turuntemurun lahir dan dibesarkan di poso. yakni suku pamora.
b. orang sulawesi tapi leluhurnya dari poso. yakni suku akaili dan mori.
kelompok pendatang terdiri atas orang bugis, makasar ( mayoritas ) dan para trasmigran dari jawa dan nusa tenggara. buto muna, dan toraja.
dilihat dari sudut agamanya,kelompok tersebut dapat dibedakan islam dan kristen.islam dianut duku kaili, bugis,makasar, dan buton.dan kristen oleh suku pamora, mori ( Toraja ). dan transmigran menganut agama yang berbeda yaitu islam,kristen,dan hindu. dengan demikian diposo terdapat 2 kelompok besar yakni Islam dan Kristen.
Kerusuhan di poso sebenarnya udah selesai pada akhir desember 1998. yang dipicu oleh sentimen agama. yang bermula dari penyerangan sekelompok pemuda krlsten terhadap beberapa remaja yang tengah menunggu waktu sahur. dan terjadilah konflik tersebut. dalam konflik ini juga ditunggangi oleh kepentingan politik, yakni dengan isu pemilihan bupati setempat. dan masyarakat poso menjadi tidak kondusif.
ketegangan terus menyelimuti masyarakat poso. bulan april itahun 2000 juga terjadi kerusuhan yang sama. berawal dari perkelahia antar 2 agama bahkan pernah dilaporka oleh harian republika bahka ratusan santri dari pendopo pesantren walisongo didesa togolu, kecamatan lage, poso lenyap. diduga juga ada kaitanya dengan konflik ini yang sedang terjadi.